Demonstran Ledakan Beirut Bentrok Dengan Aparat Keamanan
HIDAYATUNA.COM – Pengunjuk rasa Lebanon melemparkan batu ke arah polisi dalam bentrokan baru atas ledakan mematikan di Beirut, yang banyak disalahkan atas kelalaian pemerintah. Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan kebakaran di dekat parlemen negara itu.
Para pengunjuk rasa Beirut yang memprotes atas terjadinya ledakan besar bentrok dengan aparat kepolisian anti huru hara di Beirut. Para pengunjuk rasa juga mencoba masuk ke area tertutup di area pelataran parlemen pada Minggu (9/8/20).
Kemarahan massa meluas atas ledakan besar yang menewaskan sedikitnya 158 orang awal pekan lalu.
Dilaporkan DW akibat kerusuhan tersebut kebakaran terjadi di pintu masuk alun-alun dekat gedung parlemen, menurut rekaman yang ditayangkan oleh televisi Lebanon. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Menurut seorang pengunjuk rasa sebagaimana diberitakan Reuters, ledakan amarah tersebut lantaran ketidak puasan masyarakat atas apa yang dilakukan pemerintah setelah tragedi besar terjadi.
“Mereka tidak memberi kami pekerjaan atau hak,” kata seorang pengunjuk rasa berusia 19 tahun.
Ratusan pengunjuk rasa, dalam aksi tersebut terlihat mengenakan topeng dengan warna bendera Lebanon, melemparkan batu ke pagar besi dan penghalang memblokade pintu masuk ke komplek tersebut. Sekelompok pengunjuk rasa merusak kantor milik kementerian perumahan dan transportasi.
Para pengunjuk rasa dan kritikus pemerintah menganggap perilaku korup dan kepemimpinan yang buruk di jantung pemerintahan Lebanon atas ledakan yang menewaskan lebih dari 150 orang, menyebabkan 6.000 terluka dan sekitar 300.000 kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah Lebanon telah menghadapi kesulitan selama beberapa waktu dan sudah menghadapi krisis ekonomi sebelum ledakan terjadi. Menteri Luar Negeri Nassif Hitti mengundurkan diri pada hari Senin, satu hari sebelum ledakan, dengan alasan penanganan buruk pemerintah untuk mengupayakan agar negara tersebut keluar dari kesengsaraan ekonominya.