Dai dan Daiyah Diminta untuk Memperkuat Dakwah Islam Wasathiyah

 Dai dan Daiyah Diminta untuk Memperkuat Dakwah Islam Wasathiyah

Dai dan Daiyah Diminta untuk Memperkuat Dakwah Islam Wasathiyah (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Aksi teroris baru baru ini kembali mencuat di tanah air. Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Ahmad Zubaidi meminta kepada para dai dan daiyah untuk memperkuat dakwah Islam Wasathiyah.

Kiai Zubaidi mengatakan selaku Ketua Komisi Dakwah MUI ia meminta kembali agar dakwah islam yang toleran dikuatkan. Menurutnya, dakwah wasathiyah adalah dakwah yang santun, toleran, menghargai kemanusian.

Ia juga meminta para dai dan daiyah untuk menguatkan pemahaman nilai-nilai Islam yang luhur. Secara tegas, ia menyebutkan bahwa aksi terorisme sama sekali bukan ajaran Islam.

“Karena Islam adalah agama rahmatan lil alamin dan sangat menghargai kemanusiaan. Jika pun pelaku teror mengatasnamakan bagian dari jihad adalah pemahaman yang salah besar,” kata Kiai Zubaidi. Sebagaimana dilansir dari Republika, Senin (5/4/2021).

Kiai Zubaidi menjelaskan bahwa jihad tidak mengajarkan pengrusakan apalagi membunuh atau melukai orang-orang yang tidak bersalah. Umat lain yang berbeda agama di Indonesia bukanlah musuh, mereka adalah saudara sebangsa dan setanah air kita.

“Oleh karena itu kita harus bisa hidup berdampingan secara damai dan saling bertoleransi,” sambungnya.

Soal medan jihad lanjut Kiai Zubaidi, medannya sangat luas bukan hanya perang saja. Jika dikontekskan dengan di Indonesia, maka jihad seperti yang dimaksud sangatlah salah besar.

Jihad Kemanusiaan

Pasalnya di Indonesia tidak dalam keadaan perang. Sebaliknya hubungan antar umat beragama berjalan dengan baik.

“Karena itu, jihad yang tepat di tengah pandemi Covid-19 sejatinya adalah jihad membantu kemanusian, meringankan pendertaan orang-orang yang terkena Covid-19,” jelasnya.

“Ikut memajukan pendidikan, aktif kampanye protokol kesehatan, membantu tempat-tempat ibadah agar dapat digunakan dan aman dari Covid-19, dan lain-lain, masih banyak sekali. Kenapa malah pilih jalan salah dengan menjadi martir dengan argumentasi keagamaan yang tidak tepat,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kiai Zubaidi menegaskan kembali agar para dai-daiyah tidak henti-hentinya mendakwahkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Serta menerangkan makna jihad yang benar kepada umat Islam.

“Terlebih, sebentar lagi bulan Ramadhan datang, tingkat spiritualitas umat sedang meningkat. Biasanya sangat antusias mendengarkan ceramah-ceramah agama dari para dai-daiyah,” ujarnya.

Kiai Zubaidi menambahkan, Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memerangi dan menangkal terorisme. Menurut dia, pihaknya selama ini juga telah memperkuat peranan para dai untuk mencegah radikalisme dan terorisme.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *