Corona dan Kebijakan Peribadatan Negara-negara Islam
HIDAYATUNA.COM – Mewabahnya virus Corona di beberapa negara mengakibatkan aktivitas keagamaan atau peribadatan harus dilakukan secara individual, hal tersebut dikarenakan himbauan untuk tetap berada di rumah demi mencegah penyebaran virus ini lebih menjangkit lebih luas lagi.
Dampak tersebut sangat dirasakan oleh umat Islam di berbagai negara, seperti Indonesia, Maroko, Turki, Arab Saudi, Malaysia dan lain sebagainya. Sebab disebut-sebut untuk pertama kalinya berbagai masjid di berbagai Negara tidak menyelenggarakan shalat Jumat untuk sementara waktu dikarenakan mewabahnya Covid-19.
Di Indonesia sesuai himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah, kemarin Masjid Istiqlal meniadakan shalat Jumat. Mengkonfirmasi hal tersebut Imam Besar Masjid Istiqlal Nassaruddin Umar mengatakan bahwa sesuai dengan fatwa MUI, Indonesia telah memiliki cukup alasan untuk tidak melakukan kegiatan keagamaan yang bersifat massal untuk sementara waktu.
Organisasi masyarakat Islam di Indonesia seperti Muhammadiyah dan juga Nahdlatul Ulama secara resmi juga mengeluarkan himbauan untuk mengganti shalat Jumat di masjid dengan shalat dzuhur di rumah masing-masing. Hal tersebut berpedoman pada Alquran dan Sunnah Rasul.
Sementara itu, di Kairo masjid-masjid tetap dibuka dan juga tetap menyelenggarakan Shalat Jumat akan tetapi otoritas agama mendesak agar khotib dan imam mempersingkat khutbah dan doa. Pihak pemerintah Kairo juga menghimbau agar masyarakat dapat berwudlu di rumah masing-masing.
Beberapa masjid lainnya di Kairo diketahui juga merubah versi adzan dan doa serta mendesak umat untuk tetap berada di rumah untuk menghindari Corona. Hal tersebut dianggap sebagai keputusan yang tepat oleh para ahli Hukum Islam.
“Islam menyerukan kehidupan, bukan kematian,” kata Muhamed Mouloudi seorang ahli Hukum Islam di Aljazair, dikutip dari Reuters.
Israel juga diketahui telah mengambil kebijakan untuk menutup komplek peribadatan Masjid Al-Aqsa dan memperbolehkan para ulama shalat berjamaah dengan jumlah yang dibatasi.
Sementara di Suriah, untuk pertama kalinya dalam seribu tahun terakhir Masjid Ummayad di Damaskus juga mengalami penutupan dari aktivitas keagamaan atau peribadatan untuk sementara waktu demi menghindari merebaknya Corona. (AS/Hidayatuna.com)