Cara Takbir dari Rakaat Ganjil
HIDAYATUNA.COM – Bagaimana cara takbir ketika bangkit dari sujud yang kedua? Apakah membaca takbirnya ketika bersama mengangkat kepala dari sujud atau ketika berdiri untuk rakaat berikutnya?
Berkaitan dengan hal ini, Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengemukakan hadis-hadis Nabi yang menjelaskan tentang cara takbir dalam salat. Diantaranya, sebagaimana dilansir dari Republika ialah sebagai berikut:
1. HR al-Bukhari
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ ثُمَّ يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ عَنْ اللَّيْثِ وَلَكَ الْحَمْدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِي ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يَفْعَلُ ذَلِكَ فِي الصَّلَاةِ كُلِّهَا حَتَّى يَقْضِيَهَا وَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ مِنْ الثِّنْتَيْنِ بَعْدَ الْجُلُوسِ (البخارى:الأذن:التكبير إذا قام من السجود)
Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Syihab ia berkata; Abu Bakar bin Abdurrahman bin al-Harits telah menceritakan kepadaku, bahwa ia telah mendengar Abu Hurairah berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila beliau melaksanakan salat, bertakbir ketika berdiri. Kemudian bertakbir ketika akan ruku, lalu membaca “Sami’allahu liman hamidah” ketika mengangkat tulang punggungnya dari ruku’. Kemudian beliau membaca “Rabbanaa lakal hamdu” dalam keadaan berdiri – menurut riwayat dari Abdullah bin Shalih dari al-Laits (ia membaca) “Rabbanaa wa lakalmahdu”. Lalu membaca takbir lagi ketika turun (untuk sujud), kemudian bertakbir lagi ketika mengangkat (kepala) dari sujud. Lalu bertakbir lagi ketika sujud (kedua) dan bertakbir lagi ketika mengangkat kepala (dari sujud kedua). Kemudian beliau mengerjakan hal semacam itu dalam (pelaksanaan) salat seluruhnya sampai menyelesaikan salatnya. Beliau bertakbir (dengan mengangkat kedua tangan) ketika berdiri dari rakaat kedua setelah duduk”. (HR al-Bukhari, Kitab al-Adzan, Bab at-takbir idza Qaama minas sujud)
2. HR Muslim
عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ ثُمَّ يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنْ الرُّكُوعِ ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِي سَاجِدًا ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ فِي الصَّلَاةِ كُلِّهَا حَتَّى يَقْضِيَهَا وَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ مِنْ الْمَثْنَى بَعْدَ الْجُلُوسِ (مسلم: الصلاة:إثبات التكبير فى كل خفض ورفع فى الصلاة)
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Bakar bin Abdurrahman , bahwa ia telah mendengar Abu Hurairah berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila beliau melaksanakan salat, bertakbir ketika berdiri. Kemudian bertakbir ketika akan ruku’, lalu membaca “Sami’allahu liman hamidah” ketika mengangkat tulang punggunggnya dari ruku’. Kemudian beliau membaca “Rabbanaa walakal hamdu” , lalu membaca takbir lagi ketika turun (untuk) sujud. Lalu bertakbir lagi ketika mengangkat kepala (dari sujud). Kemudian bertakbir lagi ketika sujud (kedua) dan bertakbir lagi ketika mengangkat kepala (dari sujud). Kemudian beliau mengerjakan hal semacam itu dalam (pelaksanaan) salat sampai menyelesaikan sahalatnya, dan beliau bertakbir (dengan mengangkat kedua tangan). Beliau mengerjakan hal semacam itu dalam (pelaksanaan) salat seluruhnya sampai menyelesaikan salatnya, dan beliau bertakbir (dengan mengangkat kedua tangan) ketika berdiri dari rakaat kedua setelah duduk”. (HR Muslim, Kitab as-Salat, Bab Isbaatut Takbir fii kulli Khafdhin wa raf’in fis Salat)
Kedua hadis di atas (riwayat Abu Hurairah) yang matannya hampir sama menjelaskan tentang cara melakukan takbir ketika salat.
Nabi Muhammad saw. melakukan takbir ketika berdiri (takbiratul ihram), ketika akan ruku’, tatkala akan turun untuk melakukan sujud. Ketika mengangkat kepala dari sujud pertama dan kedua, dan ketika berdiri dari duduk pada rakaat kedua.
Takbir Ketika Berdiri dari Duduk pada Rakaat Genap
Adapun cara takbir ketika berdiri dari duduk pada rakaat genap atau yang ada tasyahudnya, yaitu ketika bangkit dari duduk untuk berdiri. Hal ini berdasarkan beberapa hadits diantaranya;
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ الرَّكْعَتَيْنِ كَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ (رواه أبو داود)
Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila ia berdiri dari rakaat yang kedua (setelah tasyahud awal). Beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya.” (HR Abu Dawud)
Cara takbir ketika bangkit dari sujud kedua dari rakaat ganjil dilakukan ketika mengangkat kepala dari sujud. Hal ini sejalan dengan pemahaman hadits riwayat dari Malik al-Huwairits al-Laitsy yang dikeluarkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Abu Dawud di atas.
Wallahu a’lam bish shawab