Cara Menghadapi Wabah Penyakit ala Rasulullah

 Cara Menghadapi Wabah Penyakit ala Rasulullah

Wabah (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Wabah Covid-19 yang menyerang dunia telah melumpuhkan sebagian besar aktivitas masyarakat. Bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan bidang lainnya turut terdampak dan secara otomatis mengalami hambatan yang cukup besar.

Hadirnya wabah penyakit seperti ini bukanlah kali pertama menyerang dunia. Bahkan di masa Nabi saw pun wabah penyakit juga pernah terjadi. Hal ini bisa kita ketahui melalui hadisyang diriwayatkan oleh Aisyah. Di mana ketika Rasulullah saw tiba di kota Madinah, saat itulah sedang terjadi wabah penyakit demam. Tidak sedikit dari sahabat Nabi saw yang terkena wabah tersebut.

Wabah yang menyerang dunia saat ini telah mendorong setiap negara untuk memberlakukan kebijakan masing-masing demi melindungi masyarakatnya. Kebijakan tersebut seperti pemberlakukan lock down dan physical distancing. Kesemuanya harus dipatuhi oleh setiap orang untuk mencegah pemaparan virus yang lebih luas lagi.

Selain dengan menerapkan prosedur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, kita juga sebaiknya mengetahui dan menerapkan ajaran Nabi Saw di saat beliau menghadapi wabah penyakit.

Apa saja cara-cara yang diajarkan oleh Nabi Saw?

Menghindari Kontak Langsung dengan Penderita

Kita sebagai orang yang sehat, maka sebaiknya menjauhi berhubungan langsung dengan pengidap. Hal ini dalam upaya membentengi diri kita dari penularannya. Sebagaimana hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda:

Larilah dari orang yang sakit lepra, sebagaimana kamu lari dari singa.”

Hal ini mengingatkan kita bahwa keberadaam wabah penyakit janganlah dipandang sepele. Begitu pun dengan Covid-19, yang mana kita harus selalu waspada di mana pun berada. Dan bahkan penderitanya pun harus langsung menjalani isolasi untuk membatasi dengan orang-orang yang sehat.

Jangan Mengucilkan Pengidap Wabah

Takut akan terpapar membuat tidak sedikit orang yang akhirnya memutuskan untuk mengucilkan para penderita. Bahkan saat sudah sembuh sekali pun, orang-orang juga masih ada yang tetap menjauh  karena rasa khawatir.

Sedangkan diketahui bersama bahwa penderita tidak hanya sakit fisik, tetapi mentalnya juga akan turut terganggu. Akan sangat berat sekali jika yang seharusnya diberi semangat justru malah dihindari. Di dalam hadis riwayat Bukhari, Nabi saw bersabda:

Janganlah kamu berlama-lama memandang orang-orang yang sedang sakit lepra.”

Bertawakal Kepada Allah SWT

Hadirnya penyakit adalah dari Allah SWT, begitu pun penyembuhannya juga atas izin Allah SWT. Sehingga, ketika wabah sedang menyerang, maka bertawakallah kepada Allah SWT. Bahkan Nabi saw sendiri juga telah menganjurkan agar memasrahkan diri kepada-Nya.

Hal ini juga dijelaskan di dalam hadis riwayat Muslim, Nabi saw bersabda:

Tidak ada penularan, tidak ada ramalan jelek, dan tidak ada penyusupan kembali (reinkarnasi) ruh orang mati pada burung hantu.

Sabar dan Jangan Mudah Panik

Di masa pandemi ini kita dituntut untuk bisa memiliki stok sabar yang lebih banyak karena bukan hanya ancaman penyakit yang menghantui kita. Tetapi juga dampak kehidupan lainnya, seperti kesulitan perekonomian, sulit mencari kerja, keterbatasan untuk bersosialisasi, tidak bisa sekolah, dan tidak bisa menjalani liburan seperti biasanya.

Oleh karena itu, Nabi saw pun menganjurkan kepada setiap umatnya agar tetap bersabar di kala wabah penyakit. Dan kelola diri kita masing-masing agar tidak mudah panik.

Apalagi saat ini sebagian besar media banyak memberitakan tentang pandemi, baik korban yang positif Covid-19 hingga korban yang meninggal. Jadi, untuk mengurangi kepanikan, kita bisa dengan cara membatasi diri dalam mengonsumsi media. Sehingga mental kita pun tetap terjaga.

Berpikiran Positif

Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Nabi saw bersabda:

Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya.”

Jadi, selama pandemi ini berusahalah untuk tetap berpikiran positif. Percayalah bahwa apapun penyakit yang diturunkan oleh Allah SWT pasti ada obatnya juga. Sehingga pastikan diri kita selalu mengiringinya dengan doa dan usaha.

Melalui cara-cara inilah, insyallah kita tidak hanya bisa mencegah penularannya, tetapi kita juga bisa menjadi manusia yang mampu untuk mengendalikan diri di tengah kesulitan. Serta kita juga bisa secara bijak mengambil hikmah atas bencana yang terjadi. Mudah-mudahan dengan hadirnya pandemi, kita bisa semakin meningkatkan kesabaran dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Widya Resti Oktaviana

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *