Cara Mendidik Anak Agar Dijaga Allah sampai Surga

 Cara Mendidik Anak Agar Dijaga Allah sampai Surga

Puasa dan Laku Diri (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Mendidik anak agar dijaga Allah sampai surga tentu membutuhkan perjuangan dan kerja keras disertai dengan sikap lemah lembut. Sebab anak hatinya mudah rapuh, jangan sampai cara mendidik kita justru melukai hati anak jika terlalu keras dalam memperlakukannya.

Mendidik anak agar dijaga Allah sampai surga bukanlah hal mudah, namun tidak pula begitu sulit bagi orangtua jika tahu ilmunya. Hal yang paling dasar untuk mendidik anak agar dijaga Allah sampai surga ialah dimulai dari membiasakan diri bagi para orangtua atau calon orangtua.

Dalam hidup kita tidak akan pernah berhenti belajar, setiap hari kita akan terus belajar. Begitu pula dalam dunia parenting, setiap harinya belajar menjadi orangtua yang baik sehingga kelak anak pun lahir dengan pribadi yang baik. Pribadi yang kita harapkan dan dijaga Allah SWT. sampai ke surga.

Imam Syafi’i berkata, yang paling utama dalam mendidik anak ialah memperbaiki diri sendiri lebih dulu sebelum memperbaiki anak. Mempersiapkan diri menjadi orangtua yang baik memang melalui serangkaian proses, hal tersebut bisa kita mulai dari sebelum memiliki anak.

Bagi orangtua yang terlanjur memiliki anak dan belum sempat memperbaiki diri sendiri, tidak ada kata terlambat. Tetap saja, sebelum mengajarkan pada anak untuk melakukan salat, puasa atau kebaikan sosial lainnya, kita dulu yang mencontohkannya.

Sebab mata anak adalah mata kita dan kebaikan anak adalah kebaikan kita. Jadi apa yang ada pada anak, itulah yang kita berikan.

Melatih Diri Menjadi Orangtua yang Baik

Melatih anak atau diri sendiri harus dilakukan dengan pelan-pelan. Meskipun orangtua memang memiliki watak yang keras, tidak ada yang tidak mungkin untuk menjadi lemah lembut kepada anak.

Adapun orangtua atau calon orangtua yang memang terlahir dengan watak yang keras, bisa meneladani cara Rasulullah Saw berikut ini. Agar hatinya menjadi lemah lembut, terutama saat berhadapan dengan anak.

Rasulullah Saw mengajarkan kepada para sahabat untuk melembutkan hati dengan memperbanyak sedekah, mendatangi anak-anak yatim, memperbanyak istighfar kepada Allah SWT. Kesemuanya itu mampu melembutkan hati.

Apalagi? Dengan cara sederhana semisal membesuk orang yang sakit, mendengarkan ayat-ayat Alquran. Itulah media untuk melatih pribadi menjadi lemah lembut terhadap anal. Dengan tetap berusaha dan bercita-cita agar anak lebih baik dari kita, bahkan dijaga Allah sampai surga.

Meski mendidik anak agar dijaga Allah sampai surga harus dilakukan dengan lemah lembut, bukan berarti orangtua tidak boleh keras. Berlaku keras dianjurkan dalam mendidik anak dengan batasan-batasan tertentu.

Misalnya ketika anak sudah berusia 7 tahun atau 10 tahun dan tidak mau salat. Orangtua wajib mengingatkannya, dan bahkan memukulnya agar mau menunaikan salat.

Namun untuk hal-hal umum lainnya, mestinya tidak sampai membuat anak trauma atau hingga mendapatkan kekerasan fisik yang menyakitkan. Semoga kita semua mampu menjadi orangtua yang baik dan tidak durhaka pada anak.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *