Cara Istighfar yang Disukai Allah Agar Diampuni

 Cara Istighfar yang Disukai Allah Agar Diampuni

Amalan Salaf yang Ditinggalkan Salafi (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Allah SWT. sangat menyukai orang-orang yang memperbanyak istighfar untuk mendapat ampunan-Nya. Hal itu sebagaimana dikatakan dalam firman-Nya berikut ini:

وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh, Allah Mahapengampun, Mahapenyayang.” (QS Al-Baqarah: 199)

Dalam surat lain, Allah SWT. memuji orang-orang yang beristighfar pada-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 135:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah?”

Rasulullah Saw pun bersabda dengan mengutip firman Allah SWT. bahwa Dia tidak akan menyiksa orang-orang yang melakukan perbuatan dosa saat mereka beristighfar. Oleh sebab itu, Abu Musa berkata, “Kami mendapat dua keselamatan, satu pergi dan yang lainnya tetap.” (HR Ahmad)

Dilansir dari Republika.co.id, Imam Ibnu Qayyim menjelaskan, cara beristighfar untuk mencegah datangnya siksaan. Ialah dengan mengucapkan istighfar sambil melepaskan setiap dosa secara sungguh-sungguh.

Sebab pengampunan adalah penghapusan dosa dan menghilangkan jejak dosa itu. Bukan pula seperti anggapan kebanyakan orang, yaitu sebagai bentuk penyembunyian dosa.

Allah SWT. yang Maha tinggi dalam menghapus mereka yang meminta ampunan dan yang tidak meminta. Hadis dari jalur Ibnu Abbas juga menyebutkan:

من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ، ومن كل هم فرجا ، ورزقه من حيث لا يحتسب

“Siapa yang beristighfar, maka Allah SWT telah memberi jalan keluar untuknya dari semua kesulitan dan dari semua kegalauan mereka, serta memberi rezeki-Nya dari tempat yang tidak diduga-duga.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *