Cak Nun: Manusia Hanya Boleh Takabur pada Masalah, Bukan ke Manusia
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Cendekiawan dan budayawan Islam, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) mempunyai pandangan unik tentang takabur (sombong/angkuh).
Menurutnya dalam konteks manusia, sifat takabur itu hanya diperbolehkan saat menghadapi sebuah masalah.
Dirinya menegaskan bahwa sesungguhnya takabur adalah milik Allah. Di mana yang boleh melakukan takabur hanyalah Allah SWT semata.
“Takabbur itu haknya Allah. Karena hanya Allah yang bisa mengatasi segala sesuatu,” kata Cak Nun dalam video pendek yang diunggah akun YouTue @caknundotcom, dikutip Senin (5/8/2024).
Lalu bagaimana dengan manusia? Cak Nun menjelaskan manusia tidak berhak melakukan takabur, karena ia adalah makhluk yang lemah dan rendah.
“Kalau manusia lemah dan rendah. Jadi manusia tidak punya ketepatan ilmiah dan tidak punya hak budaya atau apapun untuk takabur,” tegasnya.
Meski demikian, lanjut Cak Nun, manusia hanya boleh melakukan takabur ketika takabur itu digunakan saat menghadapi masalah.
“Kita hanya boleh takabur terhadap masalah kita, bukan terhadap manusia,” jelasnya.
Misalnya, kalau seseorang punya masalah, maka ia harus melakukan takabur terhadap masalahnya. Dengan kata lain, ia bicara kepada diri sendiri dan bilang;
“Ya sudah saya jalani, saya layani, dan akan saya carikan ilmu, bagaimana agar masalah tersebut bisa diselesaikan.”
“Nah Anda takabur terhadap masalah, atinya dengan mengatasi masalah,” tandasnya. []