Cak Nun: Apakah Bangsa Kita Punya Tokoh Berjiwa Kepemimpinan?

 Cak Nun: Apakah Bangsa Kita Punya Tokoh Berjiwa Kepemimpinan?

Cak Nun (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Perihal tewasnya 6 anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI), menuai buntut panjang. Hal ini pun menarik budayawan sekaligus cendekiawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun untuk menanggapi.

Cak Nun berpandangan bahwa kini sudah saatnya Habib Riziq Shihab (HRS) dan Jokowi bicara empat mata. Apa yang disampaikan oleh Cak Nun bisa jadi harapan banyak orang agar perseteruan ini segera selesai. Sebab jika tidak demikian, yang ada kedua belah pihak yakni FPI dan polisi hanya akan saling menyalahkan.

Cak Nun Dorong HRS dan Jokowi Bicara Empat Mata
Cak Nun Dorong HRS dan Jokowi Bicara Empat Mata

Masing-masing pihak memiliki versinya sendiri-sendiri. Versi polisi FPI yang bersalah, dan versi FPI polisi yang bersalah. Kasus ini hanya akan berbelit-belit karena sedari awal semua pihak tidak mempelajari, tidak dewasa dan bijaksana dalam memanajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat. Hal ini dikatakan Caknun dalam press release-nya mengutip sila ke-4.

Kasus FPI dan polisi ini menjadi momentum atau ujian, apakah bangsa kita punya tokoh berjiwa kepemimpinan? Selain itu, Cak Nun juga mendorong diadakannya dialog antara Jokowi dan HRS bukan tanpa alasan.

Dorongan untuk berdialog empat mata ini disusul dengan diskusi antar berbagai pihak. Agaknya bangsa Indonesia sudah kehilangan jati dirinya sendiri. Hal semacam ini tentu tidak perlu diingatkan berkali-kali jika memang sudah mendewasai persoalan yang ada sejak awal.

Bagaimana lagi, namanya manusia pasti ada luputnya. Benar saja Cak Nun sampai buka suara dan kembali mengingatkan bagaimana pemimpin seharusnya bersikap. Wallahu’alam

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *