Bustanus Salatin Karya Monumental Nuruddin Al-Raniri
HIDATATUNA.COM, Jakarta – Dalam dunia literasi, banyak ulama-ulama Nusantara yang telah melahirkan karya-karya monumental. Salah satunya adalah Syekh Nuruddin al-Raniri.
Ia adalah seorang intelektual Muslim dari Aceh, yang hidup sekitar abad ke-17. Al-Raniri dikenal sebagai penulis, filsuf, dan teolog.
Al-Raniri memainkan peran penting dalam perkembangan intelektual Islam di Aceh pada masa itu. Salah satu karya penting al-Raniri adalah “Bustanus Salatin.”
Bahkan sejarah mencatat, sosoknya diakui sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah intelektual Aceh.
Kaitannya dengan karya “Bustanus Salatin”, Nuruddin al-Raniri menumpahkan segala pemikirannya dalam bukunya tersebut.
Karya ini merupakan sebuah buku yang mengupas tentang sejarah, sosial, budaya, dan politik di Aceh pada masa itu.
Buku ini juga mengandung banyak informasi tentang kebudayaan dan tradisi Aceh, serta mengupas tentang kepemimpinan raja-raja Aceh pada masa itu.
Karya ini dianggap sebagai salah satu sumber penting dalam mengetahui sejarah dan budaya Aceh pada abad ke-17.
Secara bahasa, “Bustanus Salatin” jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia memiliki arti “taman para raja”. Kitab tersebut dibagi menjadi tujuh jilid atau bagian.
Sebagai informasi, Syekh Nuruddin ar-Raniry disebut menetap di Aceh sekitar tahun 1637 M. Namun sejumlah sumber sejarah menyebut ia sebelumnya juga sudah pernah datang ke Aceh sebelum tahun 1637M.
Penelitian sejarah memperkirakan al-Raniri sebelumnya menetap di Pahang (semenanjung Malaya), di sana dia bertemu dengan Tun Sri Lanang dan mempelajari khazanah wawasan sejarah Melayu yang kelak akan menjadi rujukan dalam karyanya. []