Buntut dari Vandalisme di Masjid Chicago: Polisi Lakukan Investigasi Kejahatan Rasial dan Diskriminatif

 Buntut dari Vandalisme di Masjid Chicago: Polisi Lakukan Investigasi Kejahatan Rasial dan Diskriminatif

Buntut dari Vandalisme di Masjid Chicago: Polisi Lakukan Investigasi Kejahatan Rasial dan Diskriminatif (Ilustrasi/Freepik_rawpixel.com)

HIDAYATUNA.COM, Chicago – Tindakan vandalisme di Downtown Islamic Center di Chicago, negara bagian Illinois, Amerika Serikat, sedang diselidiki sebagai kemungkinan kejahatan rasial.

Staf di pusat tersebut mengatakan kepada NBC Chicago bahwa seorang pria bertindak agresif mengikuti beberapa perempuan di dalam dan meneriakkan retorika anti-Muslim sekitar jam 8 malam pada hari Minggu.

Video pengawasan juga memperlihatkan dia menendang pintu depan. Dia kembali beberapa saat kemudian dengan sebuah benda dan memecahkan kaca sebelum kabur.

“Sungguh menyedihkan kejadian seperti ini terus terjadi. Kami benar-benar merasa rumah ibadah, semua rumah ibadah, adalah mercusuar, tempat yang aman bagi seluruh masyarakat,” kata Salman Azam, anggota dewan eksekutif Downtown. Pusat Islam.

“Kami telah melihat lonjakan Islamofobia dan kejahatan kebencian sejak (perang Israel di Gaza) dimulai pada musim gugur, namun kejadian tadi malam menunjukkan kepada kita bahwa ancaman terhadap umat Islam masih menjadi masalah besar di sini,” lanjutnya.

Masjid ini lebih sibuk dari biasanya pada malam hari karena adanya salat berjamaah malam yang disebut salat Tarawih, yang dibacakan selama bulan suci Ramadhan.

Pada Senin sore, pecahan kaca masih terlihat di pintu depan, namun kerusakan tersebut tampaknya tidak menghalangi mereka yang datang untuk salat ashar, termasuk Emaad Masdoor, yang mengaku kecewa dengan tindakan tersebut namun tidak terkejut.

“Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi pada saya. Saya berasal dari Louisville, dan beberapa tahun lalu, masjid yang biasa saya datangi dirusak dengan cat semprot,” kata Masdoor.

“Menyebarkan begitu banyak kebencian adalah satu hal, namun hal lain lagi jika hal itu berakar pada begitu banyak informasi yang salah,” katanya.

Dewan Hubungan Amerika-Islam mendesak penegak hukum negara bagian dan federal untuk menyelidiki vandalisme tersebut sebagai kejahatan rasial.

“Salah satu dari sekian banyak agenda Ramadhan adalah salat malam berjamaah, di mana orang-orang berkumpul untuk merenungkan semua berkah yang kita miliki,” kata Ahmed Rehab, direktur eksekutif CAIR Chicago.

“Hal ini terjadi tepat pada saat damai dan meditasi semakin memperburuk kengerian yang terjadi,” imbuhnya.

CAIR melacak laporan insiden anti-Muslim, dan menemukan bahwa dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, terdapat peningkatan pengaduan sebesar 178%.

“Sayangnya, setiap kali kita melihat berita utama fokus pada hal-hal seperti 9-11 atau larangan Muslim atau sekarang genosida di Gaza, kita melihat reaksi di jalan-jalan Amerika, meningkatnya insiden anti-Muslim,” kata Rehab. .

CAIR mendorong masjid untuk menerapkan keamanan penuh waktu, memastikan semua kamera berfungsi dan mengunci pintu setiap saat.

Departemen Kepolisian Chicago mengatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai kemungkinan kejahatan rasial.

Polisi menyatakan mereka telah melakukan kontak dengan masjid dan berupaya mengidentifikasi individu yang bertanggung jawab. Ini masih merupakan penyelidikan terbuka. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *