Bukan Kebenaran, Cak Nun: Kompetisi Antar Manusia Itu Kebaikan

 Bukan Kebenaran, Cak Nun: Kompetisi Antar Manusia Itu Kebaikan

Cak Nun (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Budayawan dan juga cendekiawan muslim, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menyoroti kecenderungan publik hari ini yang lebih banyak mengedepankan kebenaran secara personal dibanding mengedepankan kebaikan.

“Orang sekarang bertengkar karena ngotot dengan pikirannya sendiri. Kalau ilmu dasarnya, ada benarnya sendiri, benarnya orang banyak, dan benar yang sejati,” kata Cak Nun dalam potongan video pengajiannya yang diunggah akun YouTube @caknundotcom, dikutip Selasa (20/8/2024).

Bahkan kebenaran pribadi ini, kata Cak Nun menjadi sebab pertengkaran antar manusia dewasa ini semakin menguat.

Mereka saling bersitegang menganggap kebenarannya sendiri yang mutlak.

“Sekarang ini (yang ada adalah) benarnya sendiri semua. Adapun benarnya orang banyak itupun juga tergantung pada kebenaran kelompoknya,” jelasnya.

Untuk itu Cak Nun kemudian berpesan agar jangan mengandalkan kebenaran sendiri, karena sejatinya manusia itu tidak tahu secara presisi tentang kebenaran mutlak yang ia anggap benar.

Mengapa demikian? Sebab kebenaran yang benar itu hanya berasal dari Allah SWT.

Sementara manusia mengetahui kebenaran itu hanya secuilnya.

“Al-haqqu min robbika. Jadi haq atau kebenaran itu berasal dari Allah. Kita tahunya sedikit-sedikit,” ungkap Cak Nun.

Dengan pengetahhan mengetahui kebenaran yang seadanya itu, sehingga manusia kemudian didorong agar bisa mengolahnya menjadi sebuah kebaikan.

“Maka kompetisinya diantara manusia bukan fastabikul haq (berlomba-lomba dalam kebenaran), tapi fastabikul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan),” jelasnya.

Untuk itu sesama manusia harus saling berkompetisi dalam melakukan kebaikan. Entah itu urusan apapun, maka segala sesuatunya yang dikedepankan harus persoalan kebaikan.

“Jadi kita berkompetisinya kebaikan. Antar siapapun, urusan apapun kita berkompetisi untuk membikin kebaikan bagi semuanya, tidak bagi diri Anda sendiri saja,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *