Buka Puasa Dulu Atau Salat Magrib? Ini Jawaban Fikihnya
HIDAYATUNA.COM – Di bulan Ramadhan, setiap menjelang waktu buka puasa tiba, semua umat Muslim menanti-nantikannya. Lalu bagaimana pandangan hukum fiqih Islam saat waktu berbuka puasa tiba, apakah wajib berbuka puasa atau melaksanakan salat Maghrib lebih dulu?
Dar Ifta Mesir, sebagaimana dilansir dari Bincangsyariah.com, menanggapi orang yang berpuasa ketika telah tiba waktu buka puasa atau azan Maghrib. Menurut Dar Ifta, lebih utama mendahulukan berbuka puasa, kemudian dilanjutkan salat Maghrib.
Hal ini sesuai penjelasan dari Lembaga Fatwa Mesir;
يستحبُّ أن يكون الفطر قبل صلاة المغرب
Artinya; Disunatkan untuk mendahulukan berbuka puasa, sebelum melaksanakan salat Maghrib.
Mengutip dari Bincangsyariah.com, pendapat di atas didasarkan pada hadis Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam kitab Sunan Abi Daud.
عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قال: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ، فَعَلَى تَمَرَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Artinya: Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Saw biasa berbuka puasa sebelum salat dengan ruthab (kurma basah). Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamar, beliau meminum seteguk air.
Hikmah Menyegerakan Berbuka Puasa
Diterangkan dalam hadis tersebut, Rasulullah terlebih dahulu berbuka puasa, kemudian melanjutkan salat Maghrib. Dengan mendahulukan buka puasa dan langsung diikuti salat Maghrib setelahnya, maka salat pun akan lebih khusyuk.
Sebaliknya, jika mendahulukan salat Maghrib dan makanan berbuka puasa sudah disiapkan di meja makan, khawatirnya tidak fokus salat. Dengan kata lain dapat mengurangi tingkat kekhusyukan salat mengingat kondisi perut yang masih lapar karena berpuasa seharian.
Dar Ifta Mesir menjelaskan, hikmah didahulukan berbuka puasa ialah untuk mengamalkan sunah Nabi dalam menyegerakan berbuka. Selain itu, sunah Nabi Saw ketika berbuka ialah dengan memakan kurma basah atau kurma kering.
Kurma bisa diganti dengan air putih jika tidak ada. Hal tersebut disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad;
إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ فَإِنَّهُ طَهُورٌ
Artinya; Jika salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma (tamr), karena hal itu mengandung keberkahan. Jika tidak ada, maka berbukalah dengan air karena air itu mensucikan (HR. Imam Tirmidzi).
Bagaimana, sekarang sudah jelas, kan. Mana yang lebih dulu ketika azan Maghrib tiba, berbuka puasa atau salat Maghrib? Jawabannya sesuai dengan hadis Nabi Saw di atas dan sebagaimana dijelaskan Dar Ifta Mesir ialah menyegerakan berbuka puasa yang kemudian segera disusul salat Maghrib.
Semoga dengan berbuka puasa lalu menyegerakan salat Maghrib, semakin sempurnalah amalan kita khususnya di bulan suci yang penuh berkah seperti Ramadhan ini. Wallahu’alam bi Showab.