Bolehkan Wanita Mengantarkan dan Menggotong Jenazah?
HIDAYATUNA.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Sholahuddin Al-Aiyub, dikutip dari Republika menjelaskan hukum mengantarkan jenazah bagi wanita. Menurutnya, dalam hukum fiqih Islam, tidaklah dilarang secara mutlak atau haram bagi wanita mengantarkan jenazah.
Meski begitu, tetap ada tata cara dan panduannya jika memang wanita ingin mengantarkan jenazah karena kegiatan ini lazimnya dilakukan pria.
“Tidak sampai haram, makruh jika menimbulkan fitnah,” kata Kiai Sholahuddin Al-Aiyub dikutip dari Republika.co.id, Senin (2/8).
Wanita tidak diharamkan mengantarkan jenazah, hal ini sesuai dengan pendapat Imam as-Syafi’i dan para ulama bermazhab Syafi’i. Dia menukil pendapat ulama dalam kitab al-Majmu’ syarh al-Muhadzab.
قال الشافعي والأصحاب: يستحب للرجال اتباع الجنازة حتى تدفن، وهذا مجمع عليه للأحاديث الصحيحة، وأما النساء، فيكره لهن اتباعها ولا يحرم، هذا هو الصواب. انتهى
Artinya: Imam as-Syafi’i dan ulama madzhab Syafiiyah berkata: Disunnahkan bagi laki-laki mengikuti jenazah sampai dimakamkan. Ini adalah konsensus berdasar hadits-hadits shahih. Sedangkan perempuan, dimakruhkan dan tidak diharamkan. Ini adalah pendapat yg lebih benar. (Al-Imam an-Nawawi, di kitab al-Majmu’ syarh al-Muhadzab)
Menggotong Jenazah sebagai Tolak Bala
Baru-baru ini viral kaum wanita utamanya ibu-ibu yang diduga berdomisili di Pasuruan, Jawa Timur menggotong keranda jenazah dan mengantarkannya hingga ke liang kubur. Diketahui, hal itu dilakukan sebagai tradisi tolak bala.
Adapun terkait tradisi menggotong jenazah untuk tolak bala, Kiai Sholahuddin menyebut hal ini bisa dilakukan dengan tindakan lain, yakni sedekah. “Setahu saya tidak ada riwayat dan pendapat ulama yang membenarkan ini. Tolak bala itu dilakukan dengan katsratu as-shadaqah atau memperbanyak sedekah,” katanya.
Sedangkan Pimpinan Pesantren Darul Mukhlisin, Cikarang, Ustadz Rizky Tamami mengatakan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk menghadapi berbagai persoalan, utamanya soal tolak bala. Ia menyebut, Rasululah SAW telah mengajarkan cara terbaik untuk menolak bala, yaitu dengan bersedekah.
“Ada satu hadis, Ashodaqotu tadfa’ul bala, kalau kita mau menolak bala cukup sedekah. Satu kampung kalau punya uang berapa rupiah saja nggak usah banyak-banyak untuk sedekah. Ini lebih kuat daripada hal seperti itu,” ujarnya.
Dia menjelaskan panduan Rasulullah SAW adalah hal yang seharusnya dilakukan dibanding cara lain. “Kalau mau tolak bala satu kampung baca zikir, salawat, baca Alquran, habis itu sedekah. Itu lebih guyub dan lebih mudah dibanding ibu-ibu harus menggotong jenazah,” katanya.