Bolehkah Wanita Salat Tanpa Mukena?

 Bolehkah Wanita Salat Tanpa Mukena?

Tanpa Mukena

HIDAYATUNA.COM – Mukena adalah salah satu dari sederet daftar yang wajib ada di tas perempuan. Namun bagaimana jika lupa membawa mukena? Bolehkah wanita salat tanpa mukena?

Jika sudah seperti ini, biasanya muslimah salat tanpa mukena, tetapi cukup menggunakan pakaian yang ia kenakan. Apa sajakah prinsip dan aturan yang harus dipenuhi bagi yang tidak menggunakan mukena?

Perhatikan Pergelangan Tangan

Memastikan pergelangan tangan tertutup dengan baik dan rapat. Banyak sekali dari muslimah ketika salat dengan baju atau gamis biasa, tidak menutup pergelangan tangannya dengan baik.

Padahal sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Muhammad Nawawi ibn Umar Al-Jawi dalam Tausyih ‘Ala Ibn Qasim, bahwa pergelangan adalah daerah aurat yang wajib ditutup.

Apabila lengan bajunya terbuka, maka bisa disiasati dengan menggunakan hand shock yang rapat dan menutupi pergelangan, sehingga ketika melakukan gerakan takbir, rukuk, dll tidak terlihat lengannya dari celah ujung lengan pakaian tersebut.

وعورة الحرة في الصلاة ماسوى وجهها وكفيها ظهرا وبطنا إلى الكوعين……

Adapun auratnya perempuan merdeka dalam salat adalah selain wajahnya, dan dua telapak tangannya baik yang punggung tangan atau telapak tangannya sampai ke dua pergelangan tangan…

Menutup Kaki

Menggunakan kaus kaki khusus salat yang suci dan bersih. Selain menutup aurat, kewajiban yang harus dipastikan adalah kesucian dan kebersihan pakaian yang kita kenakan.

Oleh sebab itu, kaus kaki yang sudah digunakan seharian dalam perjalanan tidak cukup kuat untuk digunakan dalam salat. Lebih baik dan diusahakan menggunakan kaus kaki yang sudah bersih dari kotoran atau pun najis yang menempel.

Pakaian yang digunakan, seperti kerudung, gamis, pakaian, dan rok menutupi seluruh bagian, tidak transparan, dan tidak menunjukkan lekukan-lekukan tubuh.

Pakaian merupakan prinsip dasar yang wajib dilaksanakan tidak hanya ketika salat, tetapi juga dalam keseharian. Nabi Muhammad Saw.bersabda dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitabnya Shohih Muslim/2128 sebagai berikut.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا»

Artinya: Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: “Dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu; kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian”.

Pertimbangkan Gamis Sebelum Sujud

Bagian bawah gamis atau rok harus menutupi anggota badan saat sujud. Ini juga bagian penting yang perlu diperhatikan. Menutup aurat tidak cukup ketika seseorang dalam keadaan berdiri, tetapi juga pada saat rukuk dan sujud.

Jika salat menggunakan pakaian yang terdiri dari baju dan rok, pastikan bahwa baju kita tidak akan terbuka baik di bagian depan, mulai perut, dada, dan sekitarnya. Ataupun bagian belakang, mulai punggung dan sekitarnya.

Begitu juga bagian bawah rok dan ujung gamis yang jika seseorang rukuk atau sujud, akan tersingkap bagian-bagaian kaki dan anggota tubuh lainnya. Masih dalam kitab yang sama, Syekh Nwawi Al-Bantani berpendapat;

(والثاني: ستر العورة عند القدرة) ولو عن نفسه من أعلاها وجوانبها بحيث لاترى من ذلك لا من أسفلها وان رويت بالفعل، ولا فرق في ذلك بين الذكر وغيره…..

(Syarat) yang Kedua: Menutup aurat ketika mampu meskipun dari dirinya sendiri, yaitu dari sisi atas dan samping bagian yang sekiranya aurat itu tidak terlihat dari bawah sekalipun terlihat karena gerakan dalam salat. Dan tidak ada perbedaan pemberlakuan tersebut di antara laki-laki dan lainnya

Pastikan Tempatnya Bersih

Memastikan seluruh pakaian dan tempat salat suci dan bersih, yaitu tidak menggunakan pakaian yang sudah jelas-jelas najis dan kotor baik. Sederhananya, salat adalah saat di mana pertemuan, dan interaksi kita kepada Allah, maka persembahkanlah pakaian terbaikmu di hadapan-Nya.

Pipit Enfiitri

https://hidayatuna.com/

Suka menulis hal-hal random yang dekat dengan dirinya.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *