Bolehkah Menggabungkan Puasa Sya’ban dengan Qodho Ramadhan ?
HIDAYATUNA.COM – Dari berbagai macam puasa sunnah, puasa sya’ban termasuk puasa yang paling banyak keutamaannya dan sangat disenangi oleh Rasulullah SAW, bahkan Aisyah RA mengatakan bahwa pada bulan sya’ban hampir Rasulullah SAW berpuasa setiap hari. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Aisyah RA :
وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إلا رمضان، وما رأيته أكثر صياما منه في شعبان
Artinya : “Aku tidak melihat Rasulullah SAW puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak melihat melihat beliau banyak puasa kecuali pada bulan Sya’ban.”
Lantas bagaimanakah jika seseorang ingin berpuasa sya’ban namun memiliki kewajiban meng-qadha puasa Ramadhan ? Dapatkah berpuasa sunah sya’ban bersamaan dengan meng-qadha puasa Ramadhan dan apakah tetap mendapat pahala puasa qadha dan sunah ?
Para ulama mutaakhirin bersepakat bahwa boleh berpuasa sunah sekaligus untuk meng-qodho puasa ramadhan dan tetap mendapatkan dua pahala (qodho dan sunah), jika keduanya diniati. Hal ini dijelaskan dalam kitab Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Muhammad al Ghozaly al-Malibary yang terjemahnya sebagai berikut :
“Sebagian besar ulama mutaakhirin berfatwa bahwa pahala puasa arofah (dan puasa sunah yang lain) bisa didapatkan bersamaan dengan melakukan puasa fardhu (qodho atau nadzar). Walaupun fatwa diatas bertentangan dengan keterangan yang ada dalam Al-Majmu’ (karya Imam An-Nawawi) yang diikuti oleh Imam Al-Asnawi.”
“Guru kita (Ibnu Hajar) berkata sebagaimana guru beliau (Syekh Zakaria Al-Anshory), bahwa jika dalam puasa-puasa tersebut (puasa sunah) diniati maka puasa tersebut sama seperti halnya shalat tahiyatul masjid, yang artinya jika seseorang juga berniat puasa sunah maka bisa mendapatkan pahala kedua-duanya (fardhu dan sunah). Namun jika ia tidak berniat puasa sunah (hanya niat puasa fardhu), maka gugurlah tuntutan kesunahannya.” Wallahu ‘Alam
Sumber : Menjawab Problematika Fiqh Keseharian