BNPT Beri Kejelasan Mengenai Radikalisme dan Terorisme
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, atau BNPT, Suhardi Alius, saat memberikan pencerahan tentang radikalisme dan terorisme kepada para direksi Pertamina dan siap membantu PT Pertamina (Persero) untuk melakukan identifikasi ancaman nonfisilk paham radikalisme.
Selain itu, ia menyatakan bahwa paham radikal terorisme sudah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat hingga ke pemerintahan, tidak terkecuali perusahaan pelat merah yang dimiliki oleh negara. Maka, PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu meningkatkan kewaspadaannya terkait hal ini.
“Saya harap, setelah ini kita bisa berbenah, melakukan identifikasi bila ada pegawai Pertamina yang dalam tanda kutip memiliki paham itu (radikal terorisme) sehingga bisa segera diberikan treatment-nya,” katanya, seperti yang dikutip HIDAYATUNA.COM dari keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (11/10/2019).
Saat ini, katanya, pertamina telah menjalin kerja sama dengan TNI untuk mengatasi ancaman terorisme secara fisik, tetapi belum ada untuk mengatasi ancaman di wilayah non-fisik.
“Ancaman nonfisik ini kan tidak kelihatan, pikiran orang kan kita tidak tahu. Bisa saja ada internal katakanlah pegawai yang sudah terpapar bisa saja berbuat hal-hal yang merusak Pertamina dari dalam. Oleh sebab itu, kami berikan pemahaman kepada direksi Pertamina dan jajarannya agar lebih aware,” tuturnya.
Selain itu, ia juga ia menginginkan agar tahapan-tahapan yang perlu diwaspadai dari seseorang yang sudah terindikasi atau terpapar radikalisme.
“Harus dipetakan bagaimana kondisi personel dan lingkungannya, kemudian untuk rekrutmen ke depannya harus ada tes yang menyatakan bahwa mereka bersih dari paham semacam itu. Dengan melalui itu nantinya bisa mendapatkan pegawai-pegawai di BUMN yang betul-betul baik,” tegasnya.
Selanjutnya, di sisi lain, Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan apresiasinya atas kedatangan Kepala BNPT ke Pertamina untuk memberikan pemahaman radikalisme dan terorisme.
Seperti yang sudah ia inginkan, yang menjadi concern di Pertamina adalah bagaimana sebetulnya kondisi karyawan yang berkecimpung di dalam. Karena Pertamina ini yang memiliki, mengelola dan mengoperasikan aset-aset nasional, objek vital nasional yang sangat rawan.
“Ini yang harus dilakukan, sehingga karyawan Pertamina dan lingkungan serta keluarganya tidak terpapar radikalisme,” tutur Nicke Widyawati itu.
Tidak hanya itu, ia bahkan merasa kagum dengan pencapaian yang telah diraih oleh BNPT selama ini dalam upaya penaggulangan terorisme di Tanah Air.
“Kami bersyukur sekali Kepala BNPT telah melakukan terobosan luar biasa dalam melakukan pencegahan terorisme dan radikalisme. Tadi kita mendengar langsung dari beliau bahwa pendekatan tidak bisa hanya dengan cara kekerasan tetapi juga ada soft approach yang harus dilakukan. Itu juga yang akan kami lakukan, dengan melakukan komunikasi terus menerus dengan para pegawai di sini,” tukas Dirut Pertamina itu.