Bersatu Melawan Islamofobia, Ini Seruan Pemimpin Komunitas Muslim Kanada
HIDAYATUNA.COM – Bertepatan dengan momentum satu tahun peringatan serangan mematikan Islamofobia di Kanada, pemimpin komunitas Muslim menyerukan tindakan nyata dalam melawan Islamofobia. Serangan berdarah yang menyerang satu keluarga Muslim di Kanada tersebut menurut polisi setempat dilatari oleh kebencian.
Untuk mendukun tindakan nyata dalam melawan Islamofobia in, lebih dari 150 delegasi bertemu dengan anggota parlemen di ibu kota, Ottawa, Senin (6/6/2022). Fatema Abdalla, juru bicara kelompok advokasi Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) menyatakan pihaknya menuntut tindakan nyata untuk mengatasi Islamofobia dan kejahatan rasial.
“Komunitas Muslim masih belum pulih dari insiden ini,” kata Abdalla kepada Al Jazeera dikutip dari IQNA.
“Serangan brutal ini selamanya mengubah hubungan komunitas Muslim dengan Kanada. Muslim takut berjalan di seberang jalan; mereka takut berkumpul di masjid [masjid] tanpa harus melihat ke belakang,” paparnya.
Selama bertahun-tahun, para pemimpin komunitas Muslim telah meminta pihak berwenang untuk mengatasi rasisme, kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian. Demikian juga prevalensi kelompok sayap kanan di Kanada.
Islamofobia Meningkat 3 kali Lipat
Para peneliti pada tahun 2020 menemukan bahwa angka kelompok kebencian yang beroperasi di negara itu telah meningkat tiga kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu topi yang paling menonjol ialah dengan retorika anti-Muslim, di antara ekstremis sayap kanan online.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga berjanji untuk mengatasi masalah Islamofobia. Pihaknya mengadakan pertemuan puncak nasional tentang Islamofobia, Juli 2021.
Pada hari Minggu (5/6/2021), Trudeau dan pejabat pemerintah menghadiri pawai peringatan wafatnya keluarga Afzaal dan bersatu melawan kebencian. Salman Afzaal (46), istrinya (44), Madiha Salman (15), Yumna, dan neneknya (74), Talat Afzaal, mendapat insiden dari seorang pengemudi yang menabrak mereka.
Pengemudi membawa sebuah truk pick-up saat mereka sedang keluar jalan-jalan. Putra pasangan itu yang berusia sembilan tahun, Fayez, terluka parah dan kini berhasil diselamatkan.
Kepala polisi mengatakan pada saat itu bahwa para korban “ditargetkan karena keyakinan Islam mereka”. Serangan itu memperbaharui kesedihan dan trauma bagi anggota komunitas Muslim di seluruh Kanada.
Sumber: Al Jazeera/IQNA