Bermain Bola Pakai Hijab, Gadis Muslim Nigeria: Ini Tantangan

Gadis Muslim Asal Nigeria Ungkap Tantangan Bermain Bola Pakai Hijab (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Bermain bola menggunakan hijab bagi perempuan muslim sudah tidak asing lagi di Lagos, Nigeria. Namun, bagi Abdulazzez Zulfah, gadis berusia 17 tahun, hal itu disebutnya merupakan tantangan berat.
“Ibuku meninggalkanku ketika aku berusia enam bulan. Tetapi nenekku menjemputku ketika aku berusia satu setengah tahun,” kata Zulfah kepada BBC, dikutip pada Rabu (29/12/2021).
Ketika Abdulazzez Zulfah tidak berlatih di lapangan, dia menjual permen dan manisan di Jembatan Ojota di Lagos sebagai sarana membantu keluarganya.
“Saya menjual cola, permen, dan hal-hal lain seperti itu di Ojota, Lagos dan saya adalah pemain sepak bola,” katanya.
“Menjual barang-barang ini di bawah jembatan Ojota itu sulit. Tetapi saya melihat harapan dalam diri saya,” ucapnya.
Zulfah percaya jilbabnya bukan penghalang tetapi inspirasi bagi gadis Muslim lain yang mungkin tertarik dengan olahraga.
“Banyak orang yang mendorong saya sambil berjualan di bawah jembatan untuk terus mendorong. Saya akan berada di sana suatu hari nanti,” katanya.
Islam melihat jilbab sebagai kode wajib berpakaian, bukan simbol agama yang menunjukkan afiliasi seseorang.
Zulfah adalah salah satu dari banyak gadis yang memakai hijab Nigeria yang menjadi berita utama baru-baru ini.
Hanya beberapa minggu lalu, Shatu Garko, 18 tahun, menjadi Muslim mengenakan hijab pertama. Ia memenangkan kontes Miss Nigeria sejak dimulainya pada tahun 1957.
Beberapa bulan sebelumnya pada bulan Agustus, Fareedah Oyolola dari Lagos, Nigeria, dinobatkan sebagai salah satu dari siswa paling cerdas di dunia. Penobatan itu dilakukan oleh Johns Hopkins Center for Talented Youth (CTY).