Berbeda Pendapat Umat Muslim Perancis Tentang Pembukaan Masjid Untuk Hari Raya
HIDAYATUNA.COM – Imam Masjid Paris, Chamseddin Hafiz, seorang warga Perancis meminta pihak berwenang untuk memberikan izin kepada masjid-masjid dapat dibuka saat hari besar umat Muslim, yaitu Idul Fitri datang, diperkirakan akan jatuh pada 24 Mei 2020 mendatang.
Permintaan pembukaan masjid tersebut menanggapi pernyataan Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe yang mengatakan kepada Senat bahwa pemerintah bersedia mempertimbangkan untuk membuka kembali gereja-gereja dan sinagog pada 29 Mei untuk perayaan Pentakosta bagi umat Kristen dan Shavuot bagi umat Yahudi, jika situasinya tidak memburuk setelah Perancis mulai melonggarkan kuncian nasional pada 11 Mei, dilansir dari Aran News, Sabtu (9/5/2020).
Menurut Hafiz, Idul Fitri menandai akhir bulan suci Ramadan. Hal tersebut sama pentingnya dengan hari besar Kristen atau Yahudi. Jika suatu suatu peraturan dibuat untuk membuka kembali ijin beribadah di gereja dan tempat beribadah bagi Yahudi, tetapi umat muslim belum juga diperbolehkan berjamaah di masjid, maka hal tersebut akan memperlihatkan dengan jelas diskriminasi yang kerap terjadi
Mohamed Moussaoui, seorang warga Perancis keturunan Maroko dan presiden Dewan Prancis dari Kepercayaan Muslim, tidak setuju dengan komentar Hafiz. Dia mengatakan kuncian itu harus diakhiri dan masjid dibuka kembali dengan cara yang menjamin kesehatan dan keamanan umat Islam. Dia juga menunjukkan bahwa mereka diberitahu sebelum Ramadhan dimulai bahwa masjid tidak akan dibuka kembali tepat waktu untuk Idul Fitri.
“Semua ilmuan mengatakan bahwa gelombang kedua pandemi mungkin terjadi, dengan kemungkinan peningkatan jumlah orang yang terinfeksi dan lonjakan baru untuk perawatan intensif. Jika itu memang terjadi, itu tidak masuk akal untuk mengizinkan pertemuan besar,” kata Moussaoui.
“Imam Masjid Paris mengambil sikap berdasarkan apa yang terjadi dengan kelompok agama lain, tetapi ini bukan argumen bagi saya. Prioritas tertinggi adalah masalah kesehatan. “
Namun Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner sendiri mengatakan hotel, bar, taman, dan taman umum akan tetap ditutup untuk saat ini, dan kemungkinan pembukaan kembali tempat ibadah akan dibahas pada akhir Mei. Dia menambahkan bahwa masyarakat hanya akan diizinkan untuk melakukan perjalanan hingga 100 km dari rumah. Siapa pun yang ingin melangkah lebih jauh karena alasan bisnis atau pribadi harus mendapatkan izin resmi. (AS/Hidayatuna.com)