Benarkah Saat Haid Rambut Rontok Harus Dikumpulin untuk Disucikan?

 Benarkah Saat Haid Rambut Rontok Harus Dikumpulin untuk Disucikan?

Mengapa Sunat Perempuan Tidak Perlu? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ustadzah yang concern pada kajian fiqih wanita, Ning Sheila Hasina menjawab pertanyaan seputar apakah seorang perempuan haid perlu mengumpulkan rambutnya yang rontok untuk kemudian disucikan?

Fenomena ini biasanya terjadi ketika mereka sedang menyisir rambut. Biasanya saat menyisir, ada sejumlah rambut yang yangkut.

Lantas apakah rambut-rambut tersebut perlu dikumpulkan, agar nantinya bisa ikut disucikan?

“Sebenarnya kalau saya katakan, sisiran ketika haid kemudian dikumpulkan itu adalah langkah yang baik. Cuman sebenarnya itu jangan dilakukan ketika haid aja,” ungkap Ning Sheila dalam video yang diunggah akun Instagram @tv9nusantara.

Ning Sheila menjelaskan, pada diri perempuan, keberadaan rambut termasuk adalah bagian dari salah satu aurat.

“Nah ulama mengatakan aurat itu ketika masih nempel. (Lantas) kalau udah terlepas, (apakah) tetep aurat ngga? Nah disitu ulama khilaf,” jelasnya.

Makanya lanjut Ning Sheila dianjurkan perempuan kalau rambutnya rontok dikumpulin.

“Kalau semisal rambutnya kepotong dikumpulin, ditaruh di tempat yang tidak terlihat oleh ajnabi, seperti itu,” ungkapnya.

Ia menegaskan, “Bukan karena haidnya sebenarnya, tapi karena rambutnya, karena auratnya. Jadi bukan karena haidnya,” sambungnya.

Terus bagaimana hukumnya, apakah rambut-rambut tersebut perlu untuk dimandikan atau disucikan?

“Sebenarnya ngga perlu. Karena yang perlu untuk kita mandikan itu yang nempel ke tubuh kita, bukan yang udah terlepas. Yang udah terlepas tidak perlu kita mandikan,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *