Benarkah Bangsa Indonesia Keturunan Yafits?

 Benarkah Bangsa Indonesia Keturunan Yafits?

Mengenalkan Toleransi dan Rambu-rambunya (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Kiai Maimun Zubair pernah berkata bahwa orang Asia diduga termasuk keturunan Yafits. Apakah itu termasuk Indonesia? Yafits merupakan salah seorang putra Nuh yang turut masuk ke dalam bahtera sehingga selamat dari bencana air bah.

Nabi Nuh AS membawa kaumnya yang beriman untuk berlindung dari azab yang Allah SWT. turunkan berupa banjir bandang yang telah menenggelamkan seluruh penduduk bumi. Sebagian ulama berpendapat, ada 80 orang di dalam kapal tersebut, sebagain lagi menyebutkan ada 70 orang, dan yang lain mengatakan hanya ada 10 orang.

Nabi Nuh menerima wahyu kenabian pada masa kekosongan di antara dua rasul. Di mana saat itu, umat manusia mulai berangsur-angsur melupakan ajaran agama yang dibawa nabi yang meninggalkan mereka. Mereka kembali syirik, melakukan kemungkaran dan kemaksyiatan dibawah pimpinan iblis.

Dalam kondisi masyarakat seperti itulah Nabi Nuh diutus. Dengan bekal kecerdasan dan kefasihan dalam bertutur kata, Nabi Nuh mengajak kaumnya kembali pada Allah SWT. Namun sayangnya kaumnya menolak seruan itu.

Saat Nabi Nuh memberi peringatan tentang dahsyatnya siksa pembalasan di hari kiamat, kaumnya tetap membisu dan tuli. Mereka juga semakin menutup telinga dan mata saat Nabi Nuh mencoba meyakinkan  sebuah pahala yang besar kepada mereka yang beriman.

Sinyal Perkataan Sa’id bin Mussayab

Dengan sekuat tenaga, Nabi Nuh terus mengajak kaumnya untuk kembali menyembah Allah. Siang malam Nabi Nuh berdakwah dengan penuh kesabaran, namun hanya sedikit dari kaumnya yang menyambut ajakan Nabi Nuh.

Kebanyakan dari mereka dari golongan orang miskin dan berstatus sosial rendah. Sedangkan orang-orang kaya, terpandang, dan berkedudukan tinggi,  tetap membangkang.

Lalu apa hubungannya dengan orang Indonesia? Anda bisa menyimak ucapan Sa’id bin Mussayab berikut ini:

ﻋﻦ ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ اﻟﻤﺴﻴﺐ، ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ: «ﻭﻟﺪ ﻧﻮﺡ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼﺓ ﻭاﻟﺴﻼﻡ ﺛﻼﺛﺔ ﺳﺎﻡ، ﻭﺣﺎﻡ، ﻭﻳﺎﻓﺚ، ﻓﻮﻟﺪ ﺳﺎﻡ اﻟﻌﺮﺏ ﻭﻓﺎﺭﺱ ﻭاﻟﺮﻭﻡ ﻭﻓﻲ ﻛﻞ ﻫﺆﻻء ﺧﻴﺮ، ﻭﻭﻟﺪ ﺣﺎﻡ اﻟﺴﻮﺩاﻥ ﻭاﻟﺒﺮﺑﺮ ﻭاﻟﻘﺒﻂ، ﻭﻭﻟﺪ ﻳﺎﻓﺚ اﻟﺘﺮﻙ ﻭاﻟﺼﻘﺎﻟﺒﺔ ﻭﻳﺄﺟﻮﺝ ﻭﻣﺄﺟﻮﺝ»

Sa’id bin Musayyab berkata: “Nabi Nuh punya 3 anak. Sam, Ham dan Yafits. Sam melahirkan bangsa Arab, Persia dan Romawi. Ham memiliki keturunan bangsa Sudan, Barbar dan Qibthi. Anak keturunan Yafits adalah bangsa Turki, budak sahaya dan Ya’juj Ma’juj.” (Mustadrak Al-Hakim)

Dari perkataan Sa’id bin Mussayyab di atas, bangsa Indonesia bila ditelisik dari ciri-ciri merupakan keturunan Yafist. Oleh karena itu, kita semua sebenarnya adalah saudara.

Dengan demikian, berarti sesama saudara semestinya saling menjaga persatuan dan kesatuan. Tidak menimbulkan kesalahpahaman atau provokasi untuk saling membenci atau bahkan menyakiti. Wallahu’alam bi Showab.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *