Belgia Resmikan Masjid Terbesarnya yang Berasal dari Pendanaan Masyarakat Sipil

 Belgia Resmikan Masjid Terbesarnya yang Berasal dari Pendanaan Masyarakat Sipil

Belgia Resmikan Masjid Terbesarnya yang Berasal dari Pendanaan Masyarakat Sipil

HIDAYATUNA.COM, Belgia – Wilayah Wallonia di Belgia merayakan pembukaan Masjid Kanuni Sultan Süleyman di Liège setelah 10 tahun pembangunan dan pendanaan masyarakat sipil lokal.

Masjid ini merupakan hasil dari inisiatif pendanaan berbasis komunitas selama satu dekade yang mengumpulkan €4,5 juta tanpa bantuan keuangan pemerintah atau asing, Euronews melaporkan pada hari Selasa.

Dengan luas 1.300 meter persegi, bangunan putih modern masjid ini dibedakan dengan ruang salat seluas 450 meter persegi dengan kubah di atasnya.

Berbeda dengan desain tradisional, masjid ini tidak memiliki menara namun dapat menampung hingga 600 jamaah.

Mehmet Aydogdu, Perwakilan Urusan Kebudayaan dan Antar Budaya Liège, menunjuk pada visi di balik arsitektur,

“Ide kami bukanlah membuat arsitektur terkait dengan Anatolia Tengah, Timur Tengah, atau Afrika Utara. Tujuannya adalah untuk mencapai universalitas, oleh karena itu disebut ‘Belgitude.’

Lokasi masjid ini merupakan ladang batu bara reklamasi yang pernah menjadi lokasi gelombang penambang Turki, sebuah warisan yang berasal dari perjanjian migrasi tenaga kerja dengan Turki pada tahun 1964.

Imam Ertugrul Yilmaz, penduduk asli Wallonia yang kemudian belajar di Turki, mengungkapkan hubungannya yang mendalam dengan komunitas tersebut.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi saya untuk kembali, menjadi seorang imam, karena saya tumbuh bersama mereka. Aku kenal mereka, mereka kenal aku. Kita bisa bekerja sama,” kata Imam Ertugrul Yilmaz.

“Kami ingin menyambut semua orang, melakukan aktivitas bersama, menunjukkan bahwa kami hidup bersama, bahwa kami juga orang Belgia, dan bahwa kami adalah bagian dari komunitas ini,” imbuhnya.

Di luar perannya sebagai tempat ibadah, kompleks masjid juga mencakup pusat kebudayaan yang dapat diakses oleh semua orang, yang menjadi tuan rumah berbagai acara seperti konferensi, program pendidikan, dan kegiatan komunal, yang selanjutnya mendorong dialog dan pemahaman di antara beragam komunitas. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *