Belajar dari Anak Sultan Penyambut Jemaah Masjid, Penyusun Sandal

 Belajar dari Anak Sultan Penyambut Jemaah Masjid, Penyusun Sandal

Masjid multifungsi (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Kalau belajar dari orang yang tinggi pemahaman akademiknya, sudah biasa. Cobalah belajar dari seorang penyusun sandal dan penyambut jemaah masjid yang juga mendoakan tamu Allah tersebut.

Belum lama ini viral di TikTok seorang pemuda penyambut jemaah yang hendak salat di salah satu masjid megah di Subang. Bukan itu saja, bahkan ia sempat mendoakan dan setelahnya menyusun sandal jemaah itu dengan rapi dan menginformasikan tempat wudhu kepada setiap jemaah yang datang..

Jika Anda perhatikan, dalam penyambutannya kepada jemaah masjid tersebut sungguh istimewa. Ia memperlakukan jemaah layaknya para pramuniaga yang bekerja di swalayan atau minimarket menyambut pelanggan dengan spesial.

Terdengar santun dan enak ditelinga dalam setiap arahannya. Begitulah cara Fahraj Faturroh Sulaiman atau akrab disapa Raja, dalam memuliakan tamu Allah. Belakangan diketahui jika ia merupakan anak dari pemilik atau orang yang membangun Masjid Jami As-sa’adah Ciater, Subang, Jawa Barat, lokasi viralnya sang anak Sultan.

Sehari-hari ia memang beraktivitas menyambut tamu Allah di masjid tersebut. Raja juga tidak mendapatkan imbalan apa pun dan tanpa perintah siapa pun menyambut tamu masjid alias Lillahita’ala.

Pemuda yang Tawadhu

Ketika dihampiri salah seorang pengunjung masjid, Raja ditanyai: Apakah benar ia merupakan anak dari pemilik masjid beserta Hotel & Resort?

Sebelum menjawabnya, ia tampak memastikan bahwa tidak ada siapa pun yang mendengar ucapannya. Lalu ia membenarkan pertanyaan tersebut dengan senyum tawadhu. Bahkan ia tidak ingin jemaah tahu siapa dirinya saat Mat Peci mengulang ucapannya itu dengan meminta untuk mengatakannya pelan-pelan.

Video yang diunggah dalam kanal Youtube Mat Peci itu juga menunjukkan bahwa Raja begitu rendah hati. Ia mengatakan bahwa ‘semua ini adalah titipan’ sembari tangan kanannya memegang dada kirinya.

Malu dan tertampar rasanya mendengar seorang pemuda yang dianugerahi harta berlimpah, namun tetap sederhana dan penuh tanggung jawab menjaga amanah-Nya. Takjub dan iri sekaligus, jelas melintas di benak setiap yang menyaksikan video tersebut.

Bagaimana bisa seorang anak muda yang umumnya sedang getol-getolnya menunjukkan eksistensinya, justru sibuk melayani hamba Allah yang hendak beribadah. Dengan penuh ketulusan dan ketekunan.

Dididik Mandiri Sejak Kecil untuk Mandiri

Dibalik keindahan sikap Raja, tentu ada orangtua yang bahagia karena dititipi putera yang demikian salihnya sehingga ingin bermanfaat bagi manusia lainnya dengan caranya. Hal ini terbukti tatkala Raja mengisahkan masa kecilnya dalam tayangan Vlog yang sama.

Ia berkisah bagaimana orangtuanya mengajarkan dia untuk hidup mandiri sejak usia 10 tahun, saat dirinya uduk di kelas 3 sekolah dasar. Raja mengaku sudah tidak lagi menggunakan uang jajan dari orangtuanya ketika itu.

Dalam pergaulannya, ia juga tidak pernah diajarkan untuk membeda-bedakan teman berdasarkan status sosial. Oleh sebab itu, Raja mengaku malu jika ada yang tahu bahwa ia terlahir dari keluarga berkecukupan karena jika ketahuan maka ia akan diperlakukan berbeda dengan teman yang tidak punya lainnya.

Sifat itulah yang menjadikan Raja sebagai pribadi yang seakan tertutup dengan status sosial keluarganya. Viralnya Raja, anak Sultan penyambut jemaah masjid dan penyusun sandal ini mengingatkan kita bahwa semua yang kita miliki ini hanyalah titipan Allah SWT.

Apa pun pangkat Anda, bukan alasan untuk merasa lebih tinggi dari siapa pun. Tetap membaur dengan orang-orang yang tergolong kurang beruntung sekalipun. Indonesia butuh sosok pemimpin seperti Raja yang memiliki pribadi santun dan rendah hati. Bahkan tulus melayani masyarakat yang hendak beribadah.

Pipit Enfiitri

https://hidayatuna.com/

Suka menulis hal-hal random yang dekat dengan dirinya.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *