Begini Kisah Seseorang Masuk Surga atau Neraka Karena Lalat
HIDAYATUNA.COM – Kisah seseorang masuk surga atau neraka karena lalat ini berawal dari dua orang pemuda yang sedang mengembara.
Dalam perjalanannya, mereka memasuki sebuah daerah di mana daerah itu penduduknya menyembah dan mengkeramatkan berhala. Mereka yang masuk di daerah itu harus memberikan sesembahan berupa korban kepada berhala.
Jika mereka ingin keluar dari daerah itu dengan selamat, mereka harus memberikan sesembahan bagi berhala. Tetapi, jika mereka menolak persyaratan ini, mereka tidak akan bisa keluar dari daerah itu dengan hidup-hidup.
Lelaki pertama sangat takut akan kematian. Dia tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan sesembahan sehingga untuk menyelamatkan hidupnya, dia menangkap seekor lalat lalu memberikanya kepada berhala itu untuk dijadikan sesembahan.
Sedangkan lelaki kedua sangat teguh agamanya. Dia memilih menolak untuk memberikan sesembahan kepada berhala. Keteguhan Iman dan Syirik Dia hanya akan berkorban sesuai apa yang diajarkan syariat agamanya seperti pada kurban Idul Adha.
Dia memilih untuk taat kepada Allah SWT. Meskipun hanya dengan seekor lalat, pemuda ini tidak mau memberikan sesembahan kepada berhala. Baginya jika dia melakukan hal serupa, sama saja dengan melakukan dosa besar yaitu menyekutukan Allah SWT.
Akhirnya, pemuda ini dibunuh. Dia meninggal dalam keadaan syahid dengan tetap mempertahankan akidah dan agamanya. Pemuda ini masuk surga karena baik agamanya.
Pemuda satunya selamat, dia kembali melanjutkan perjalanan. Namun setelah beberapa puluh langkah dia berjalan, di tengah padang pasir dia digigit oleh ular berbisa.
Nahas, nasib baik tidak berpihak padanya. Dia meninggal di tengah perjalanan karena bisa ular yang menyebar ketubuhnya. Dia meninggal dalam keadaan musyrik (orang yang menyekutukan Allah).
Pemuda ini masuk neraka karena melakukan dosa besar, yaitu menyekutukan Allah SWT dengan memberikan sesembahan kepada berhala meskipun itu hanya dengan seekor lalat.
Syirik Harus Dihindari
Dari kisah ini bisa disimpulkan bahwa syirik (perbuatan yang menyekutukan Allah) adalah sebuah dosa besar yang harus dijauhi dan perbuatan ini termasuk perbuatan yang tercela lagi merugi.
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, ‘Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.’” (QS. Az-Zumar [39]: 65)
Di ayat yang lain Allah juga berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” (QS. An-Nisa’ [4]: 36) Dari ayat di atas, bisa ditafsirkan akan pentingnya menjauhi syirik (perbuatan yang menyekutukan Allah SWT) karena perbuatan ini termasuk dosa besar. Jika seorang muslim melakukannya maka terhapuslah amal-amalnya. Sebagai umat Islam, semoga kita dijauhkan dari perbuatan-perbuatan keji lagi merugikan. Semoga hati kita selalu dituntun ke arah kebaikan. Semoga kita selalu tetap dalam lindungan.