Begini Cara Islam Menyikapi Mitos

 Begini Cara Islam Menyikapi Mitos

Begini Islam Menyikapi Mitos (Ilust/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Mitos tidak bisa dilepaskan dari kehidupan, khususnya di Nusantara sendiri banyak beredar mitos-mitos. Terutama yang diwariskan orang-orang terdahulu.

Bagaimana Islam menyikapi mitos? Sementara kita tahu bahwa Islam menjunjung totalitas ketauhidan. Umat Islam selalu menomorsatukan kepercayaan kepada Allah SWT.

Islam pun telah mengatur tradisi dan budaya yang berkembang di tengah masyarakat, seperti halnya mitos. Sebab mitos terkadang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Islam sendiri menganjurkan umatnya untuk percaya dan yakin bahwa segala kekuasaan itu milik Allah. Dia yang menciptakan segala sesuatu, bahkan mampu melenyapkan segala sesuatu itu.

Semua itu mutlak kekuasaan Allah SWT. Sebagaimana dalam firman-Nya, QS. Al-Imran ayat 26 dinyatakan secara tegas bahwa Allah adalah pemilik kekuasaan yang mutlak.

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكِ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ

Artinya: “Katakanlah, ‘Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki, Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Imran:26)

Menjaga Akidah Islam dengan Menjauhi Mitos

Umat Islam tidak dianjurkan percaya dengan mitos terutama yang dapat melunturkan akidahnya. Sejatinya umat Islam mampu menjadi hamba yang benar-benar bisa menjaga kemurnian Aqidahnya pada Allah.

Tidak mempersekutukan-Nya dalam hal sekecil apa pun, selain seorang muslim harus meyakini bahwa tidak ada perkara yang terjadi di atas muka bumi ini tanpa kehendak Allah Ta’ala semata.

Allah Ta’ala berfirman dalam QS. al-Thagabun ayat 11:

 مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Allah Ta’ala berfirman dalam QS. al-Hadid ayat 22:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”

Menghindari Kemusyrikan yang Bersumber dari Mitos

Mitos oleh ulama kerap disebut sebagai khurafat yang dapat merusak akidah Islam atau keyakinan kita kepada Allah SWT. Dia-lah satu-satunya Dzat yang mengatur semua urusan kita di dunia dan akhirat.

Mitos ini akan bisa menjebak kita pada kemusyrikan, besar dan kecilnya. Adapun dampak mitos ini terkadang dapat menjerumuskan pelakunya ke arah kemusyrikan yang lebih besar lagi, seperti mendatangi dukun atau paranormal agar mampu menolak kesialan yang ia  yakini.

Mitos yang bertengangan dengan aqidah kita yang bersumber dari Alquran dan Sunah ini wajib kita jauhi karena bukan hanya berdampak pada diri sendiri. Tetapi juga pada kehidupan sekitar kita. Wallahu’alam

 

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *