Bangladesh Resmikan 50 Masjid Bersamaan 50 Tahun Kemerdekaan

 Bangladesh Resmikan 50 Masjid Bersamaan 50 Tahun Kemerdekaan

Mahasiswa Houston Texas Minta Ruang Sholat Kampus Diperluas (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Dhaka – Dalam peringatan hari kemerdekaan Bangladesh yang ke 50 tahun, diwarnai dengan peristiwa unik. Di mana sebanyak 50 masjid baru diresmikan bersamaan perayaan kemerdekaan yang ke-50 tahun negeri tersebut.

Peresmian puluhan masjid tersebut dilakukan langsung oleh Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (10/6/2021) kemarin yang bertepatan 50 tahun Bangladesh.

Adapun peresmian dilakukan secara virtual, mengingat situasi pandemi Covid-19 di negara tersebut masih belum mereda. Dalam sambutannya, Sheikh Hasina menyampaikan bahwa peresmian ini diharapkan bisa membantu memulihkan citra baik Islam dan membasmi ekstremisme.

“Kami telah melihat bagaimana beberapa orang beralih ke terorisme atas nama agama. Membunuh orang dan menyebarkan kebencian telah mencoreng citra Islam,” kata Hasina dilansir dari Sindo, Jumat (11/6/2021).

Menurutnya semua orang, termasuk politisi, masyarakat sipil dan guru, perlu bekerjasama untuk membasmi terorisme dan ekstremisme.

“Orang-orang perlu memahami bahwa tidak seorang pun akan masuk surga dengan membunuh orang lain,” jelasnya.

Peresmian masjid ini juga untuk memperingati 100 tahun Sheikh Mujibur Rahman, yakni presiden pertama negara Bangladesh yang juga Ayah dari PM Hasina. Di mana publik Bangladesh juga ikut merayakan ulang tahunnya yang keseratus tahun ini

Rahman memelopori perjuangan kemerdekaan di Bangladesh untuk memisahkan negara itu dari Pakistan. Perang dimulai pada Maret 1971 dan, setelah kampanye berdarah selama sembilan bulan, memuncak pada kemerdekaan negara itu.

Selain itu, pembukaan puluhan masjid baru disebut juga sebagai bagian dari program konstruksi utama senilai USD1 miliar yang dimulai pada tahun 2017 silam.

Dimana sebanyak 560 masjid yang menampilkan fasilitas komunitas dan pendidikan yang dibangun untuk berfungsi sebagai pusat keagamaan dan pembelajaran setempat.

Shafique Talukder, wakil direktur proyek pembangunan masjid, mengatakan kepada Arab News bahwa semua kompleks masjid akan memiliki fasilitas untuk penelitian Islam, pendidikan pra-sekolah dasar, perpustakaan, perumahan dan akomodasi bagi wisatawan lokal dan asing.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *