Bagaimana Islam Memandang Kaum Disabilitas?
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Perhatian dunia terhadap kaum disabilitas dari masa ke masa semakin massif dikampanyekan. Hal itu untuk memposisikan mereka agar mendapat kesempatan dan perlakuan yang sama.
Kaitannya dengan hal itu, bagaimana Islam memandang kaum disabilitas? Jauh sebelum bangsa-bangsa dunia peduli terhadap nasib kaum disabilitas, Islam telah lebih dulu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam hal ini termasuk tentang hak dan kesempatan untuk berkembang. Begitupun dengan hak-hak kaum berkebutuhan khusus atau kaum disabilitas, Islam tidak pernah melakukan diskriminasi.
Islam memandang manusia yang paling mulia di hadapan Allah adalah yang mereka paling bertakwa. Itu artinya kaum disabilitas memiliki hak dan kesempatan sama dengan orang normal pada umumnya.
Hal itu ditegaskan dalam Surat Al-Hujarat ayat 13. Allah firman-Nya;
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Al-Ḥujurât/49: 13).
“Soal kesetaraan orang normal dengan orang berkebutuhan khusus juga dikuat dalam hadits Nabi. “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kamu sekalian, tetapi Allah melihat kepada hati kamu sekalian Rasulullah menujuk ke dadanya.” (HR. Muslim).
Oleh sebab itu, stigma terhadap penyandang disabilitas sebagai kutukan adalah kekejian. Karena stigma itu dihentikan, karena tidak sesuai ajaran Islam.
Sebaliknya Islam mengajak menyebarkan pandangan positif, yang membuka wawasan masyarakat agar mau menumbuhkan penghormatan dan empati terhadap para penyandang disabilitas. []