Bagaimana Al-Qur’an Membicarakan Rahasia Angka?
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Terdapat 39 angka yang disebutkan dalam Al-Quran, beberapa di antaranya hanya merujuk pada sebuah angka, sementara yang lain memiliki rahasia di baliknya.
Angka digunakan dalam semua aspek kehidupan dan dalam sains, angka memiliki kepentingan khusus.
Al-Quran menggunakan angka dalam beberapa ayat untuk menarik perhatian pada penghitungan dan perhitungan.
Misalnya dalam Q.S. Al-Hajj ayat 47:
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِ وَلَن يُخْلِفَ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
Artinya:
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya.
Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Q.S. Al-Hajj ayat 47)
Begitu pula dalam Surah Yunus ayat 5:
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلشَّمْسَ ضِيَآءً وَٱلْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُۥ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Artinya:
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,
Supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak.
Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (Q.S. Yunus ayat 5)
Ada 30 angka bulat yang disebutkan dalam Al-Quran, beberapa di antaranya sering diulang.
Ada pula angka 950 yang secara tersirat disebutkan dalam ayat 14 Surat Al-Ankabut:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَ
Artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.
Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al-Ankabut ayat 14)
Dan ada 8 angka pecahan yang disebutkan dalam Kitab Suci.
Secara keseluruhan, angka-angka yang digunakan dalam ayat-ayat Al-Quran dan Hadits ada dua jenis.
Angka-angka dalam kelompok pertama memiliki rahasia, sedangkan angka-angka dalam kelompok kedua tidak memiliki rahasia dan hanya merujuk pada sebuah angka.
Contoh dari kelompok kedua adalah jumlah rakaat shalat atau kata khums (seperlima) dalam ayat 41 Surat Al-Anfal:
وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا غَنِمْتُم مِّن شَىْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُۥ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ إِن كُنتُمْ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ ٱلْفُرْقَانِ يَوْمَ ٱلْتَقَى ٱلْجَمْعَانِ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:
“Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang,
Maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil,
Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S Al-Anfal ayat 41)
Namun, beberapa angka seperti 5, 7, 14, dan 40 dalam beberapa ayat Al-Quran memiliki rahasia.
Misalnya, Allah berfirman dalam ayat 80 Surat At-Taubah:
ٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِن تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً فَلَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Artinya:
“Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja).
Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka.
Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (Q.S. At-Taubah ayat 80)
Di sini, angka 70 lebih menekankan pada banyaknya, bukan pada angka pastinya.
Untuk mengetahui angka mana yang memiliki rahasia dan mana yang tidak, kita harus merujuk pada ayat dan hadis.
Misalnya, angka 7 disebutkan baik tentang tujuh langit:
“Dialah yang telah menciptakan tujuh langit, satu di atas yang lain,” (Ayat 3 Surat Al-Mulk) maupun tentang Sa’i Safa dan Marwah. Wallahu a’lam. []