Badai Pasir Dahsyat Terjadi di Iran, 1000 Orang Dirawat di Rumah Sakit

 Badai Pasir Dahsyat Terjadi di Iran, 1000 Orang Dirawat di Rumah Sakit

Rumah Seorang Pahlawan Muslim Dibongkar Paksa Otoritas India, di Tengah Tingginya Gejolak Islamofobia (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Iran – Lebih dari 1.000 orang telah dirawat di rumah sakit di provinsi Sistan-Baluchestan, Iran Tenggara, setelah badai pasir dan debu yang kuat terjadi, sebagaimana dikutip dari muslimnews.

Majid Mohebi, direktur jenderal departemen manajemen krisis provinsi, mengatakan kepada media lokal bahwa total 1.047 orang telah dirawat di rumah sakit dalam beberapa hari terakhir di wilayah Sistan.

Rawat inap mengikuti gelombang baru badai pasir dan debu di provinsi tersebut, terutama di kota-kota Zabul, Hamoun, Hirmand dan Nimroz di wilayah Sistan.

Orang-orang yang terkena dampak sebagian besar mengeluh kesulitan bernapas dan masalah jantung dan penglihatan.

Provinsi Sistan-Baluchestan, yang berbatasan dengan Pakistan, terkenal dengan iklimnya yang sangat panas dan kering yang mengubah provinsi tersebut menjadi mangkuk debu dan pasir.

Meningkatnya suhu tahun ini dan periode kekeringan yang berkepanjangan telah menyebabkan penguapan air permukaan, bahkan menghancurkan lahan basah Hamoun yang terkenal di provinsi tersebut, menurut para ahli.

Musim panas lalu, badai pasir dan debu yang lebat serta tingkat polusi udara yang lebih tinggi memaksa penutupan lembaga pendidikan dan kantor pemerintah di beberapa kota Iran, termasuk ibu kota Teheran.

Jafar Jandaqi, direktur jenderal pusat lingkungan di Kementerian Kesehatan Iran, seperti dikutip oleh kantor berita negara IRNA pada hari Sabtu bahwa paparan badai pasir dan debu membahayakan nyawa lebih dari 38 juta orang di Iran.

“Peningkatan jumlah partikel di udara meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan mengganggu aktivitas sosial serta sistem transportasi umum,” katanya.

12 Juli menandai Hari Internasional Memerangi Badai Pasir dan Debu.

Dalam sebuah pernyataan tahun ini, PBB mengatakan badai pasir dan debu menghadirkan tantangan yang berat dan meluas untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dalam dimensi ekonomi, sosial dan lingkungannya.

Ia menambahkan bahwa setidaknya 25% emisi debu global berasal dari aktivitas manusia. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *