Azyumardi Azra: Muslim Indonesia Bertanggung Jawab Jaga Perdamaian

 Azyumardi Azra: Muslim Indonesia Bertanggung Jawab Jaga Perdamaian

Jaringan Ulama Nusantara-Timur Tengah Disebut Melewati Proses yang Kompleks (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM Jakarta – Guru Besar Sejarah Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra menyebut bahwa umat Islam Indonesia memiliki tanggung jawab dalam menjaga perdamaian.

Ia mejelaskan Indonesia tergolong adalah negara yang damai, hanya ada sedikit kegaduhan politik. Tapi, hal ini tidak berarti perdamaian di Indonesia sudah selesai.

Karenanya, perlu diperkuat agar tetap terjaga, tidak lagi ada pertikaian.

“(Perdamaian di Indonesia) tidak bisa dianggap selesai. Harus kita perkuat terus-menerus,” kata Azyumardi Azra dikutip Kamis, (21/07/2022).

Azra melihat tatanan global memang sedang tidak damai. Menurutnya, banyak ketidakdamaian, khususnya di wilayah negara-negara Islam.

Hal tersebut terjadi karena perang berkelanjutan atau perang baru.

Ia menyebut negara yang mayoritas muslim seringkali bertikai, seperti peperangan yang terjadi di Suriah, Afghanistan, Yaman dan Arab Saudi, Irak, hingga Libya dan Rusia dan Ukraina, namun tidak di Indonesia.

“Prosentasenya ketidakadaannya perdamaian itu kebanyakan di negara-negara muslim, kecuali Indonesia,” kata Azyumardi Azra.

Menurutnya perdamaian yang ada di Indonesia diilihat karena memiliki sejarah yang maju.

Kemajuan Islam terus tumbuh, tampak dari perguruan tinggi, madrasah, hingga pesantrennya yang sangat kompetitif.

“Sejarah Islam Indonesia adalah sejarah kemajuan dalam berbagai lini. Madrasahnya, perguruan tingginya, maju,” katanya.

Selain itu, corak keislaman Indonesia juga moderat sehingga tidak pernah ada perkelahian antarsuku.

Moderatisme Islam Indonesia itu semakin padu dengan kultur yang ada. Karenanya, perlu mengekspor Islam Indonesia ini. Ia melihat hal ini relatif menurun.

“Kita perlu merevitalisasi ini ke depan supaya peran Indonesia lebih banyak lagi. Ada upaya sporadis dari Presiden Joko Widodo masih hit and run harus lebih konsisten dilakukan,” pungkas Azyumardi Azra.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *