Asbabun Nuzul Surah Al Ikhlas
HIDAYATUNA.COM – Surah Al Ikhlas memiliki banyak keutamaan, di antaranya seperti yang disebutkan Mbah Maimoen Zubair. Bagi suami dan istri, ketika masuk rumah dianjurkan membaca surah Al Ikhlas untuk memperlancar rezeki.
Keutamaan surah Al Ikhlas ini juga disebutkan oleh Rasulullah Saw dalam hadis. Lalu bagaimana sebenarnya asbabun nuzulnya surah Al Ikhlas?
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum musyrikin meminta penjelasan tentang sifat-sifat Allah kepada Rasulullah saw. dengan berkata: “Jelaskan kepada kami sifat-sifat Tuhanmu.”
Ayat ini (Q.S. 112:1-4) turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai tuntunan untuk menjawab permintaan kaum musyrikin.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, al-Hakim dan Ibnu Khuzaimah dari Abi Aliyah yang bersumber dari Ubay bin Ka’ab. Diriwayatkan pula oleh at-Thabarani dan Ibnu jarir yang bersumber dari Jabir bin Abdillah dan dijadikan dalil bahwa surat ini Makkiyah.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi menghadap kepada Nabi saw. dan diantaranya Ka’bubnul ‘asyraf dan Hay bin Akhtab. Mereka berkata: “Hai Muhammad, lukiskan sifat-sifat Tuhan yang mengutusmu.” Ayat ini (Q.S.112:1-4) turun berkenaan dengan peristiwa itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah dan Ibnu Mundzir yang bersumber dari Sa’id bin Jubair. Dengan riwayat ini Sa’id bin Jubair menegaskan bahwa surat ini Madaniyyah.)
Al Ikhlas Golongan Surah Madaniyyah
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Ahzab(Persekutuan antara kamu Quraisy, Yahudi Madinah, kaum Goththafan dari Thaif dan munafiqin Madinah dan beberapa suku sekeliling Makkah) berkata: “Lukiskan sifat Tuhanmu kepada kami.” Maka datanglah Jibril menyampaikan surat ini (Q.S.112:1-4) yang melukiskan sifat-sifat Allah.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Abil ‘Aliyah yang bersumber dari Qatadah.)
Surat ini dapat dipastikan Madaniyyah sesuai dengan hadits Ibnu Abbas. Menurut as-Suyuthi kata “al-Musyrikin” dalam hadis yang bersumber dari Ubay bin Ka’ab ialah musyrikin dari kaum Ahzab.
Dengan demikian, tidak ada pertentangan antara dua hadis tersebut di atas dan diperkuat pula oleh riwayat Abus Syaikh di dalam kitabul Adhamah dari Aban. Kitab yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar menghadap kepada Nabi saw. dan berkata:
“Hai Abal Qasim! Allah menjadikan malaikat dari cahaya hijab, Adam dari tanah hitam, Iblis dari api yang menjulang, langit dari asap, dan bumi dari buih air. Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu.” Rasulullah saw tidak menjawab, sehingga turunlah Jibril membawa wahyu surat ini (S.112:1-4) yang melukiskan sifat Allah.