Asal Usul Penyebutan Istilah Iran dan Persia
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Selama ini kita telah akrab dengan dua istilah yakni “Iran” dan “Persia”. Di mana keduanya disebut sangat identik, namun sisi lain ada yang menilainya berbeda. Benarkah demikian?
Mengenai asal usul istilah Iran dan Persia, Prof. Suyuthi Pulungan dalam bukunya berjudul “Sejarah Pendidikan Islam” menjelaskan bahwa nama Iran dan Persia sering digunakan secara bergantian untuk menunjuk negara yang sama.
“Iran adalah nama negara zaman modern ini, sedangkan Persia adalah sebuah kerajaan kuno di Iran di masa Dinasti Safawiyah,” ungkap Prof. Suyuthi dikutip Ahad (10/1/2021).
Iran kemudian dikenal sebagai Persia di Barat. Para penulis klasik Yunani sezaman dengan Persia disebutkan bahwa kerajaan yang dominan di Iran. Selanjutnya orang Barat memanggil semua orang Iran adalah Persia, seperti halnya kita menyebut semua Great Britain adalah Inggris.
“Iran memiliki akar sejarah pada kerajaan Safawiyah (Persia) sebagai basis utama penganut Syi’ah, khususnya Syi’ah Imamiyah/Itsna ‘Asyariyah,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa, bangsa Iran modern sekarang ini merupakan produk dari proses sejarah yang sangat panjang yang dapat ditelusuri jejaknya sejak berdirinya imperium Achaemenid (550-330 SM) yang dikenal dengan Persia Kuno.
Setelah memeluk Islam, bangsa Persia mengalami era keemasannya yang bahkan melampaui kejayaannya di masa pra-Islam. Kebesaran Persia Islam dimulai dengan lahirnya Dinasti Abbasiah (721-1258 M) yang dilanjutkan dengan Dinasti Safawiyah.
“Di era Safawi inilah mulai terbentuk identitas dan karakter bangsa Iran modern. Di masa pemerintahan Tahmasp I dan Abbas I, dinasti Safawi mencapai puncak keemasannya. Wilayah kekuasaannya merentang dari selat Hormuz di selatan hingga wilayah Afghanistan dan Pakistan modern,” ungkapnya.