Arab Saudi Mendukung Perlindungan Identitas Islam dan Keamanan di Jammu dan Kashmir
HIDAYATUNA.COM – Pangeran Faisal bin Farhan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, menguatkan komitmen Kerajaan Arab Saudi dalam mendukung komunitas Muslim dalam menjaga identitas Islam dan memelihara martabat mereka. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan Kelompok Kontak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengenai Jammu dan Kashmir yang berlangsung pada Rabu (20/9/2023) bersamaan dengan sesi ke-78 Majelis Umum PBB (UNGA 78).
Pangeran Faisal menekankan dukungan Kerajaan Saudi terhadap mereka yang menghadapi konflik dan ketidakstabilan di berbagai wilayah, termasuk masyarakat Jammu dan Kashmir. Dalam pidatonya, ia mengingatkan bahwa situasi di Jammu dan Kashmir memiliki dampak penting pada keamanan dan stabilitas regional.
Pangeran Faisal juga mengingatkan bahwa penyelesaian masalah ini merupakan prioritas untuk mencegah ketidakstabilan di kawasan tersebut. Selain itu, ia mencatat upaya berkelanjutan Kerajaan Saudi dalam memediasi konflik untuk mencapai resolusi damai sesuai dengan resolusi internasional yang relevan.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Urusan Multilateral Internasional Dr. Abdulrahman Al-Rassi dan Direktur Jenderal Kantor Menteri Luar Negeri Abdulrahman Al-Dawood turut hadir.
Sebelumnya, dalam sesi UNGA 78, beberapa pemimpin negara mengutuk tindakan pembakaran Al-Quran di negara-negara Barat. Mereka menilai tindakan ini sebagai bentuk diskriminasi dan mengkritik perlindungan atas tindakan tersebut yang dianggap sebagai kebebasan berpendapat.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tindakan tersebut dan menekankan bahwa politisi populis di banyak negara mendukung tren berbahaya seperti Islamofobia.
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menganggap upaya Barat mengalihkan perhatian dari isu yang lebih mendesak dengan dalih kebebasan berpendapat. Menurutnya, Islamofobia dan apartheid adalah masalah budaya yang perlu dihadapi di negara-negara Barat.
Emir Qatar, Sheikh Tamin bin Hamad Al Thani, juga menekankan pentingnya menghormati orang lain dan tidak melihat tindakan yang menghina kesucian orang lain sebagai bentuk kebebasan berekspresi.