Apakah Orang Stress Berarti Tidak Sabaran?

 Apakah Orang Stress Berarti Tidak Sabaran?

Inilah Tips Mengelola Stres Menurut Al-Qur’an (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Sebuah akun membagikan tulisan saya yang berjudul ‘Perbedaan Beban Musibah dan Beban Aturan’ sambil memberikan kritik yang terkesan agak emosional.
Seperti terlihat dalam potongan tangkapan layar komentarnya, dia meyakini bahwa Allah tidak akan memberikan beban musibah yang melampaui batas kekuatan manusia. Hanya saya saja seorang diri yang katanya bisa berpikir sebaliknya.
Soal argumen dan dalil tidak perlu kita bahas lagi sebab tulisan saya sudah sangat jelas tentang apa perbedaan antara taklif dan tahmil. Kalimat Ya yukallifu adalah tentang pemberian beban syariat, bukan beban musibah.
Ini referensinya ada seabrek. Dalam realitasnya juga sudah nyata-nyata banyak terjadi beban musibah yang terlampau berat dipikul oleh seseorang.
Sebab itu maka kita dianjurkan berdoa agar tidak diberi musibah berat seperti itu (rabbana la tuhammilna ma la thaqata lana bih). Kalau memang ada jaminan bahwa hal semacam itu tidak akan terjadi, maka tidak mungkin kita diajari meminta hal itu agar dijauhkan.
Silakan baca tulisan saya secara lengkap di sana. Yang perlu dibahas kali ini adalah efek salah tafsir. Meskipun mungkin maksudnya baik dengan mengatakan bahwa Allah takkan memberi musibah yang tak bisa dipikul, mungkin maksudnya adalah memberi motivasi atau semacamnya.
Akan tetapi ada efek negatif yang serius. Dalam kasus ini efeknya adalah menyalah-nyalahkan orang yang tertimpa musibah. Lihat screenshot atau tangkapan layar yang terlampir.
Dia malah menuduh orang yang depresi karena tertimpa beban berat sebagai orang yang kurang sabar, mungkin tidak salat, tidak tawakkal dan sebagainya.
Kasihan betul, sudah kena musibah berat, pikiran sampai kacau, masih dibilang kurang sabar, tidak salat, tidak tawakkal dan sebagainya padahal bisa jadi itu semua sudah dilakukan tapi memang bebannya terlalu berat untuk dia. Yang di tangkapan layar ini hanyalah satu contoh, di dunia nyata ada banyak yang seperti itu.
Meskipun sabar itu sangat dianjurkan, tapi Islam memberi tempat yang proporsional bagi orang-orang yang bisa dibilang ‘sudah tidak sabar.’ Istri yang tidak sabar atas kekejaman suaminya, ketiadaan nafkah dari suaminya atau rejeki suaminya yang terlalu miskin, boleh kok minta cerai sebab tak sabar menjadi istrinya, tidak dosa.
Orang yang dizalimi orang lain boleh kok curhat ke polisi dan menuntut ke pengadilan agar dibalas sakit hatinya, tidak dosa. Orang yang sakit, boleh kok kesana-kemari tak kenal lelah berobat karena tak sabar sakit terus, tidak dosa.
Dalam kondisi seperti itu tidak diwajibkan menahan diri dengan alasan ‘sabar’ sebab kalau diwajibkan bisa menimbulkan stress.
Yang gak diperbolehkan hanyalah merespons berlebihan sebab tidak sabar. Tapi kalau memang terlalu berat lalu stress sendiri atau gila sendiri, maka itu bukan salah dia dan tidak perlu dituduh macam-macam.
Yang ada malah syariat melepaskan beban taklif pada orang gila sehingga perbuatannya tidak dicatat lagi dalam catatan malaikat. Andai gila karena tidak kuat menerima musibah adalah maksiat, maka tentu taklif tetap akan berlaku padanya sebab keringanan tidak diberlakukan atas pelaku maksiat.
Di al-Qur’an ada kisah Nabi Ya’kub yang menangis terus menerus bertahun-tahun hingga akhirnya mengalami kebutaan setelah beliau mendapat kabar bahwa putranya, Nabi Yusuf kecil, meninggal dimakan hewan buas.
Apa kita bisa bilang bahwa Nabi Ya’kub tidak sabaran atau tidak tawakkal hingga sedih seperti itu? Tentu tidak.
Memang ada orang yang stress dan gila sebab tidak sabaran, tapi ada juga yang sebenarnya sabar tapi musibahnya terlalu berat hingga mengalami hal yang tidak dia inginkan. Dari sini kita harus dapat menakar nasehat dan berhati-hati menyusun narasi.

Abdul Wahab Ahmad

Ketua Prodi Hukum Pidana Islam UIN KHAS Penulis Buku dan Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Pengurus Wilayah LBM Jawa Timur.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *