Apakah Lagu Ya Thoybah Syirik?

 Apakah Lagu Ya Thoybah Syirik?

Musik mengiringi pernikahan (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Bait lagu di bawah ini adalah makna syair “Ya Thoybah” yang dulu pernah dipopulerkan oleh Sulis. Ia adalah syair yang berisi tentang kerinduan seorang muslim terhadap kota Madinah, tempat di mana Nabi Muhammad dimakamkan.

“Wahai Madinah

Wahai Madinah

Wahai pelipur laraku,

Aku merindukanmu

Cinta telah mendekatkan kita”

Selengkapnya, lagu tersebut bercerita tentang orang yang terharu dan menangis ketika berziarah ke dua kota suci. Ini perasaan yang sangat wajar dan merupakan tanda keimanan.

Ada yang bilang bahwa itu adalah lagu syirik, tapi siapa pun akan keheranan dengan kesimpulan ini. Tentu saja dalam syair itu tidak ada syiriknya sama sekali.

Apa iya, menampakkan kerinduan pada kota Madinah dibilang syirik? Masak orang bilang “Wahai Madinah” lantas dianggap menyeru pada sesembahan selain Allah?

Siapa pula yang menyembah kota Madinah? Tidak perlu saya kutip dalil untuk ini, sebab masalahnya bukan pada dalil tapi pada akal sehat.

Saya penasaran bagaimana pikiran orang yang dengan anehnya menganggap syair tersebut syirik. Ketika mendengar lagu Padamu Negeri, mungkin jiwa tukang vonisnya langsung meronta-ronta.

Lihat saja:

“Padamu negeri kami berjanji

Padamu negeri kami berbakti

Padamu negeri kami mengabdi

Bagimu negeri jiwa raga kami”

Wah jangan-jangan yang menyanyikannya dianggap menyembah Indonesia? Hehe.. Sungguh terlalu… kata Bang Haji.

Begitulah logikanya jika kita mau berpikir dan tidak asal memvonis sesuatu dengan hukuman ‘syirik’. Vonis itu baru-bari ini viral setelah seorang artis yang ‘hijrah’ memposting bahwa lagu Ya Thoybah syirik.

Abdul Wahab Ahmad

Ketua Prodi Hukum Pidana Islam UIN KHAS Penulis Buku dan Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Pengurus Wilayah LBM Jawa Timur.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *