Apakah Anda Siap Menikah? Cek Kepribadian Di Sini

 Apakah Anda Siap Menikah? Cek Kepribadian Di Sini

Pengantin baru ingin KB karena belum berpacaran sebelumnya (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Kesiapan seseorang untuk menikah bisa dicek dari kepribadian. Sikap kedewasaan dalam menghadapi permasalahan menjadi hal utama dalam mempersiapkan diri ke jenjang pernikahan. Sebab menikah bukan akan menghentikan masalah, namun justru dari pernikahan akan lahir masalah baru dalam kehidupan sehari-hari.

Kepribadian adalah sikap, cara, perilaku seseorang dalam merespons stimulus dalam kehidupan sehari-hari, merupakan ciri khas, dan hanya dapat diubah oleh keinginan diri sendiri.

Kematangan kepribadian

Jika yang bersangkutan telah mampu menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun berat, merasa puas dengan usaha dan perjuangan hidupnya.

Selain itu ada pula indikator yang lain yaitu lebih puas memberi dibanding menerima, bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan, dan memiliki daya kasih sayang yang besar.

Keterampilan berkomunikasi

Hubungan antara citra diri dengan ketahanan keluarga sangat terikat satu sama lain. Dengan adanya citra diri yang baik seperti siap menjadi pendengar dan bekerjasama mencari solusi dari setiap masalah, maka rumah tangga dapat memiliki ketahanan yang kuat.

Kemampuan berkomunikasi menjadi ukuran kesiapan seseorang dalam pernikahan. Pemecahan masalah dalam rumah tangga tidak bisa diselesaikan seorang diri.

Komunikasi menjadi jalan utama dalam hal ini. Ada pasangan yang mengenyampingkan komunikasi sehingga keutuhan rumah tangga terbengkalai.

Etika dan tata krama dalam pergaulan

Etika dalam pergaulan seperti suka tolong menolong dibutuhkan dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Suami istri bukan hanya sepasang kekasih namun bisa menjadi teman hidup.

Dengan kematangan kepribadian sebagaimana seorang teman, kerjasama dalam rumah tangga juga dalam upaya menjaga keutuhan keluarga menjadi lebih kuat.

Manajemen stres yang baik

Mengelola stres barangkali menjadi kemampuan yang paling banyak tidak disadari. Namun  ternyata hal ini menjadi penting dalam rumah tangga.

Di antara manajemen stress yang baik salah satunya ialah menerima kekecewaan sebagai pelajaran. Serta mampu mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaikan yang kreatif dan konstruktif.

Intelektualitas

Berpikiran jernih dalam menghadapi segala persoalan dibutuhkan setiap orang. Begitu pun dalam berumah tangga. Intelektualitas dibutuhkan dalam menghadapi pasangan.

Kalau ada yang bilang, hidup itu ada seninya, begitu pun dalam berumah tangga. Seninya ialah bagaimana cara kita dalam menghadapi setiap persoalan.

Adapun pembentukan kepribadian dapat dipengaruhi dua faktor, yaitu internal dan eksternal.

Faktor internal itu seperti genetik, sedangkan eksternal bisa dari pola didik, pendidikan, nilai dan budaya, kehidupan beragama, dan trauma kehidupan. Proses pembentukan kepribadian ini biasanya berakhir pada usia 18 tahun.

Bagaimana, apakah Anda sudah dinilai siap menikah segera?

 

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *