Apa Manfaat Mempelajari Ilmu Kalam?
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Sebuah ilmu dipelajari sebab manfaat tertentu. Tanpa ada manfaat yang jelas, maka mempelajari sebuah ilmu hanya membuang waktu percuma.
Demikian juga ilmu kalam Aswaja (Asy’ariyah-Maturidiyah), ia dipelajari sebagai fardhu kifayah karena manfaat tertentu, di antaranya:
1. Membuat akidah islam tertanam mantap dalam hati sebab beragama tidak berdasarkan taklid buta ikut-ikutan orang tua atau lingkungan sekitar.
Akidahnya betul-betul karena penalaran logis, bukan asal percaya saja lalu orang lain dipaksa menghargai dan menerima.
2. Membuat seseorang tidak sibuk memikirkan Dzat Allah tapi sibuk memikirkan ciptaan-Nya yang seluruhnya menjadi ayat (bukti nyata) akan kehebatan-Nya.
Tidak ada pikiran tentang ukuran Allah, organ-organ tubuh Allah, lokasi fisik Allah dan sebagainya sebab ia tahu bahwa Allah tidak berjisim sehingga itu semua tidak ada.
Yang ada hanyalah Allah dengan segala kesempurnaannya yang hakikatnya tidak dapat dijangkau nalar.
3. Membuat seseorang fokus pada amal hati ataupun amal badan. Ketika membaca ayat tentang istiwa’-Nya, fokusnya pada ketundukan hati pada kemahasempurnaan Allah yang menguasai semesta.
Bukan malah mengkhayalkan lokasi dan posisi-Nya sebab ini tidak berguna.
Ketika membaca ayat tentang yad-Nya, fokusnya pada keyakinan bahwa Allah satu-satunya pengatur jalannya semesta sehingga dia tidak perlu risau pada nasibnya, bukan malah mengkhayalkan tangan berukuran raksasa.
Ketika membaca hadis tentang nuzul, fokusnya pada ibadah dan taqarrub di sepertiga malam terakhir, bukan malah mengkhayalkan fisik Allah turun mendekat ke Bumi saat malam hari lalu kembali lagi ke atas saat subuh.
Ketika membaca ayat tentang perintah sujud, maka fokusnya pada ketundukan dan kepasrahan kepada Allah sehingga hati menjadi tenang, bukan malah berkhayal bahwa tempat Tuhan saat itu ada jauh di atas kepalanya.
4. Membuat seseorang menjadi pribadi yang tangguh dan positif sebab dia selalu menyadari bahwa tidak ada satu pun gerak di semesta yang luput dari pengaturan Allah.
Semua kesengsaraan yang dia alami tidak akan membuatnya jatuh sebab dia sadar bahwa kesengsaraannya sudah disetting oleh Tuhannya, lengkap dengan kompensasinya.
Semua nikmat dan prestasi yang dia terima tidak akan membuat dia sombong sebab dia sadar bahwa itu hanyalah perwujudan kehendak Tuhannya.
5. Membuat seseorang menjadi pembaca kritis yang runtut dalam berpikir sebab ilmu kalam melatih logika dan rasio. []