Anjing Tidak Najis? Ini Penjelasan Gus Baha
HIDAYATUNA.COM – Gus Baha, ulama karismatik asal Rembang menjelaskan bahwa di semua periode Islam, anjing tidak dianggap najis. Bahkan sejak jaman Ashabul Kahfi, orang tidak asing dan memuji anjing pemuda tersebut.
“Sejak dulu itu nggak asing, orang memuji anjingnya Ashabul Kahfi. Tidak pernah ada masalah dengan anjing. Sampai periode sahabat tabiin. Rata-rata sahabat ya punya anjing,” ujar Gus Baha dikutip dari Lampung.suara.com.
Gus Baha melanjutkan, sahabat yang merawat 100 kambing akan memberikan satu kambingnya ke anjing sebagai hadiah karena telah menjaganya dari serigala.
Alquran bahkan menyebut dan mengistilahkan anjing di dalam surat Al Maidah ayat 4.
وَمَا عَلَّمْتُم مِّنَ ٱلْجَوَارِحِ مُكَلِّبِينَ
“…wa mā ‘allamtum minal-jawāriḥi mukallibīna…”
Artinya : “dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu.”
Anjing Haram di Periode Syafi’i
Hewan pemburu yang dimaksud disitu adalah hewan seperti anjing. “Sahabat dulu kalau ingin mndapatkan kijang atau mendapatkan buruan, anjing diajari untuk mengejar kijang,” ujar Gus Baha.
Menurut fikih, Gus Baha mengatakan bahwa hewan halal ada dua. Pertama hewan yang disembelih secara syar’i, yang kedua yang mati karena diburu atau terkena panah.
“Misalkan ada kijang lari kalian panah itu halal tanpa disembelih. pernah mendengar atau belum hukum seperti itu? Atau diburu. Diburu hewan yang sudah dilatih. Itu yang halal tanpa harus disembelih. Standarnya memang seperti itu,” ucapnya.
Makanya, lanjut Gus Baha, ketika nabi ditanya hewan yang halal itu apa saja? Yaitu yang disembelih dan yang dicengkram oleh pemburu yang sudah dilatih.
Gus Baha menambahkan, anjing menjadi najis di periode Syafiiyah bukan di masa Imam Syafii karena ketika Imam Syafii hidup, masih banyak orang memelihara anjing.
“Ketika periode Syafi’iyah dan kebetulan mahzab di Indonesia Syafi’i yang paling dominan di Indonesia, lantas orang mengira anjing itu najis. Konsekuensi dari dikira najis maka anjing diburu dijauhi dibenci. Zaman saya kecil membunuh anjing itu seperti ibadah,” jelas Gus Baha sebagaimana dikutip Lampung.suara.com dari pengajian yang disiarkan di Youtube.