Anies Baswedan: Gerakan Kemandirian NU Pondasi Kesejahteraan Rakyat

 Anies Baswedan: Gerakan Kemandirian NU Pondasi Kesejahteraan Rakyat

HIDAYATUNA.COM – Gerakan kemandirian yang digaungkan NU adalah wajah baru dari konsep gotong royong yang menjadi ciri khas warga Indonesia. Konsep gotong royong ini telah tertuang dalam pancasila sila ke tiga “Persatuan Indonesia”. Gerakan kemandirian NU ini membuka kembali lembaran sejarah kebersamaan antar warga melalui interaksi sosial dalam aspek kehidupan ekonomi. Hal ini disampaikan Anies Baswedan saat menjamu KH. Hasib Wahab dan Ketua PCNU Jakarta Pusat di Gedung Balaikota, Jumat, (7/2), Kemarin. 

Pemerintah khususnya wilayah DKI Jakarta akan selalu mendukung gerakan ini agar rakyat sejahtera dengan hadirnya kemandirian yang digaungkan NU. Dan juga dengan hadirnya gerakan kemandirian NU semoga membantu mewujudkan slogan Jakarta “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”, ujar Anies. 

Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan NU di Jakarta sudah semakin aktif, hal ini terbukti dengan diadakannya maulid akbar di setiap wilayah kecamatan dan kelurahan, lalu jama’ah yasin dan istighotsah di setiap minggunya. Semoga gerakan kemandirian hadir di setiap majlis itu sehingga selain mengaji dan bersholawat, ada sumbangsih berupa koin-koin untuk dikumpulkan lalu diwujudkan kegiatan atau barang yang diperlukan jama’ah. 

KH. Hasib Wahab mengatakan gerakan kemandirian NU di Jawa Timur sudah mulai merebak sampai tingkat desa dan dusun, antusiasme yang tinggi ini karena diiringi dengan niat shodaqoh kepada masyarakat lainnya. Semoga DKI Jakarta bisa mengikuti gerakan masif ini hingga tingkat akar masyarakat.  

Ketua PCNU Jakarta Pusat mengatakan kami atas nama NU Jakarta Pusat memohon dukungan penuh dari pak gubernuruntuk semangat menggaukan gerakan kemandirian NU ini di DKI Jakarta, tanpa dukungan dan ajakan dari pemerintah pasti akan kurang meriah. 

Di Tanah Abang cikal bakal gerakan kemandirian ini sudah terwujud, mereka membangun masjid dengan dana awal sekitar 300 Juta lalu didukung dengan koin-koin yang disebar kotaknya ke setiap rumah selama beberapa bulan, akhirnya terkumpul menjadi 2,5 M. Ini masih terorganisir secara internal, jika terorganisir baik oleh NU se DKI Jakarta, saya yakin di setiap kecamatan bisa lahir mobil ambulance untuk kebutuhan masyarakat. Ujar. H. Syaifuddin. (Farhan Maksudi)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *