Anak Palestina Ditangkap Israel, 230 Anak dalam Tiga Bulan

 Anak Palestina Ditangkap Israel, 230 Anak dalam Tiga Bulan

9 Warga Palestina Ditangkap Pasukan Israel di Al-Quds (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Palestina – Media internasional Anadolu Agency melaporkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, sebanyak 230 anak Palestina telah ditangkap otoritas Israel. Laporan tersebut merujuk pada sebuah data Perkumpulan Tahanan Palestina (PPS).

Perilisan laporan ini dilakukan pada Ahad (4/4) untuk menyambut peringatan Hari Anak Palestina (HAP) yang jatuh pada tanggal 5 April. Peringatan HAP dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang penderitaan anak-anak Palestina.

Di mana saat ini banyak anak-anak Palestina yang tidak memiliki hak paling dasar akibat pendudukan Israel. PPS, yang memantau kondisi tahanan di penjara Israel, mengatakan penangkapan terhadap anak-anak di Palestina ini terkonsentrasi di kota Yerusalem.

“Para tahanan sering dibebaskan dengan jaminan atau dengan memindahkan mereka ke tahanan rumah, tanpa menyebutkan jumlah yang dibebaskan,” ungkap PPS dilansir Senin (5/4/2021).

Mereka para anak-anak yang dipenjara menjadi sasaran berbagai bentuk pelecehan, termasuk tidak diberi makan atau minum selama berjam-jam. Selain itu mereka juga mendapat pelecehan verbal dan ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Sebuah pernyataan serupa juga disampaikan Pertahanan untuk Anak Internasional (DCI) cabang Palestina. Ia menyebutkan bahwa sebanyak 85 persen dari anak-anak yang ditangkap tahun lalu menjadi sasaran kekerasan fisik.

Pihaknya telah mencatat dan mendokumentasikan 27 kasus. Di mana dalam laporannya menemukan bahwa pasukan Israel yang menduduki Palestina telah menahan anak-anak di sel isolasi.

Alasan otoritas Israel melakukan penangkapan adalah untuk tujuan investigasi selama dua hari atau lebih. Namun dalam praktiknya tidaklah demikian. Mereka justru mendapat perlakukan kekerasan.

DCI mengatakan mereka mendokumentasikan penerbitan perintah penahanan administratif tanpa dakwaan atau pengadilan terhadap 36 anak sejak Oktober 2015. Dua di antaranya masih dalam penahanan, menambahkan bahwa pendudukan tersebut menewaskan sembilan anak di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada 2020.

“Sebanyak 4.400 warga Palestina diperkirakan ditahan di penjara Israel, termasuk 39 wanita dan 350 tahanan administratif, menurut data resmi Palestina,” ungkap DCI.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *