Amerika Takut NU Bukan Karena Senjata, Tapi Doanya
HIDAYATUNA.COM, Gresik – Di sela-sela acara pembukaan madrasah design (29/9) lalu di Gresik, Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kota Gresik, KH Abdullah Anam mengatakan Amerika takut kepada NU bukan karena senjata yang dimilikinya, melainkan doanya. Ia menegaskan, kekuatan NU terletak pada doa.
“Saya diberitahu oleh Kiai Ghofur (Pengasuh Ponpes Sunan Drajat), Amerika itu takut pada NU. Kemudian saya bertanya, ‘kenapa Kiai?’ Beliau menjawab, bukan karena senjatanya, tapi karena doanya,” ujar KH. Abdullah Anam dikutip Hidayatuna.com, Selasa (1/10/2019).
Kiai Anam, biasa dipanggil, menegaskan bahwa generasi muda NU selain mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan, hendaknya melakukan penguatan juga terhadap kemampuan berdoa.
“Jangan terlalu fokus pada pengembangan sehingga doanya berkurang. Lebih bermanfaat amaliah doa NU disebar seluas-luasnya karena kalian yang bisa melakukan hal itu,” tegasnya.
Dirinya berharap, para santri, khususnya santri NU menjadi ahli doa, seperti para Ulama-ulama sepuh NU lainnya.
“Karena kekuatan NU itu di sini. Kalau orang NU sampai lupa dengan doa, itu akan menjadikan seperti kelompok-kelompok lain,” jelasnya.
Selain itu, Kiai Anam juga menyerukan kepada hadirin yang sebagian besar adalah pelajaran NU (IPNU-IPPNU) untuk merawat dan menjaga makam para ulama NU, serta melestarikan budaya NU.
“Kalau bisa IPNU-IPPNU bergerak, saya harapkan makam-makam sesepuh dirawat dan jangan sampai dilupakan,” harapnya.
Di akhir, dirinya juga mengharapkan para kader IPNU untuk mampu menjadi imam di masjid yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing. Sehingga dakwah Aswaja bisa terus terjaga.
“Sangat-sangat mendesak IPNU bisa menjadi imam di masjid-masjid sehingga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah bisa ada di tengah masyarakat,” tutupnya.