Amalkan Ini Agar Rezeki Anda Lancar Menurut Syekh Nawawi

Amalan agar rezeki lancar menurut Syekh Nawawi (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama terkemuka Syekh Nawawi al-Bantani mengungkapkan ada dua jenis rezeki yaitu berupa lahiriah dan batiniah. Syekh Nawawi mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa membuat rezeki menjadi luas.
Dijelaskan dalam kitab Qatru al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits, “rezeki sebagai segala sesuatu yang dapat bermanfaat bagi makhluk hidup baik berupa makanan, minuman, pakaian dan sebagainya.”
Syekh Nawawi kemudian membagi rezeki ke dalam dua bagian yakni rezeki lahir dan rezeki batin. Seperti dilansir dari Twitter @nujabar_online, Selasa (14/06/2022) Syekh Nawawi menjelaskan sebab-sebab diluaskannya rezeki.
Syekh Nawawi menjelaskan sebab-sebab diluaskannya rezeki. Di antara sebab-sebab hal yang yang bisa meluaskan rezeki adalah memperbanyak salat, salawat, dan istighfar.
من أسباب سعة الرزق كثرة الصلاة والصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم والإستغفار
“Sebagian dari sebab keluasan rezeki adalah memperbanyak shalat, shalawat, dan istighfar.”
Hal tersebut juga berdasarkan firman Allah SWT yang berbunyi:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى (١٣٢) ـ
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa” (QS Thaha [20]: 132).
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (١٠) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (١١) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (١٢) ـ
”Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia adalah Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (QS. Nuh [71]: 10-12).
Keluasan rezeki dapat berupa kenikmatan lahir yang bersifat duniawi seperti harta, kesehatan, anak-anak saleh, dan kecukupan hidup, maupun kenikmatan batin seperti keimanan, makrifat kepada Allah, ketenangan, dan sebagainya.