Amalan Bagi Para Petani Agar Panen Maksimal

 Amalan Bagi Para Petani Agar Panen Maksimal

Amalan Bagi Para Petani Agar Panen Maksimal (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Mendapat hasil panen yang maksimal adalah dambaan bagi semua petani. Selain melakukan perawatan, salah satu ikhtiar lain agar mendapat hasil panen maksimal adalah meminta kepada Allah.

Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Jawa Timur, KH Abdul Ghofur memberikan amalan bagi para petani yang kesulitan mengendalikan serangan tikus dan hama lainnya.

Menurut Kiai Ghofur amalan ini bisa membantu para petani agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Lantas seperti apa amalan yang dimaksud?

Kiai Ghofur menjelaskan yakni membaca ayat kursi sebanyak 313 kali, kemudian dibaca ditiupkan melalui media garam. Setelah itu ditaburkan di dalam lubang sarang tikus.

“Dibaca ditiupkan di garam, terus garamnya disebarin di sawah pusatnya tikus,” kata Kiai Ghofur dalam video singkat yang diunggah akun Instagram @kh.abdulghofur, dikutip Senin (18/07/2022).

Menurut Mustasyar PWNU Jawa Timur itu, tikus merupakan ujian dari Allah SWT. Akan sulit untuk menghadapi tikus dengan cara biasa, butuh cara spiritual. Karena tikus itu, semakin diburu semakin banyak. Dibunuh satu tumbuh seribu.

“He, tikus itu, fitnah dari Gusti Allah loh, bisa satu jadi seribu, loh. Saya sudah berpengalaman soal tikus. Memang alatnya Gusti Allah buat menguji para petani, diantaranya tikus,” tuturnya.

Bagaimana cara menangkalnya? Menurut Kiai yang juga masih memiliki nasab Sunan Drajat itu mengatakan, gunakan ayat kursi sebagai alat untuk menangkalnya, sebab tikus sulit untuk ditanggulangi dengan cara normal.

“Dilawan sama obat tidak bisa, dibunuh satu, keluar lima. Itulah tikus, saya sudah hafal. Tolaknya tikus adalah ayat kursi,” ungkapnya.

Lalu supaya tanaman itu menjadi subur, bacalah surat Al-fatihah. Ia mengibaratkan surat Al-Fatihah sebagai pupuk. Sedangkan ayat kursi sebagai pemberantas hama, termasuk tikus.

“Supaya tanamannya subur, jangan lupa membaca Al-fatihah untuk pupuknya, ayat kursi buat tolak penyakitnya. Fatihah buat menanam, ayat kursi buat pagarnya,” sarannya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *