Alunan Kalimat Penutup dalam Alquran

 Alunan Kalimat Penutup dalam Alquran

Alunan Kalimat Penutup dalam Alquran (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Dalam berbagai tradisi, dendangan atau alunan bunyi-bunyian seringkali digunakan untuk mengungkapkan rasa senang, gembira, dan perasaan-perasaan lainnya. Dendangan inilah yang dalam beberapa keadaan menjadikan sebuah bunyi-bunyian sangat menyenangkan dan tidak membosankan.

Imam Az Zarkasyi dalam Al Burhan menjelaskan bahwa alunan bunyi dalam Alquran seringkali ditampakkan. Dengan cara menutup sebuah fashilah atau kalimat penutup ayat dengan huruf mad, layyin, dan huruf nun. Hikmahnya adalah meneguhkan keriangan dan gairah suka cita.

Imam Sibawaih dalam Al Kitab menceritakan bahwa kebiasaan orang Arab jika mereka bersenandung atau berdendang. Maka mereka seringkali akan menambahkan huruf alif, atau wawu, atau ya’. Baik dengan nun maupun tanpa nun karena mereka menginginkan memanjangkan bunyi.

Rangkaian bunyi panjang yang diakhiri dengan nun ini seakan memang menjadi rahasia bunyi-bunyian Alquran yang nampak di sejumlah besar ayat-ayat nya.

Sekadar contoh untuk yang berakhiran alif dan nun, bisa kita lihat dalam surah Ar Rahman. Mari kita rasakan bagaimana indah penyenandungannya, dengan fokus pada akhiran alif dan nun nya.

الرَّحْمَنُ (1) عَلَّمَ الْقُرْآنَ (2) خَلَقَ الْإِنْسَانَ (3) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (4) الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ (5) وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (6) وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ (7) أَلَّا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ (😎 وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ (9)

Fashilah dalam Surah Al-Mu’minun

Akhiran wawu dan nun bisa kita rasakan dalam surah Al Mu’minun

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89) بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِالْحَقِّ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (90) مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَهٍ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ (91) عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (92) قُلْ رَبِّ إِمَّا تُرِيَنِّي مَا يُوعَدُونَ (93)

Surah Al Mu’minun bahkan secara bergantian menggunakan fashilah wawu-nun dan ya’-nun.

Akhiran ya’ dan nun, bisa kita rasakan sensasi senandungnya misalnya pada surah As Syuara’:

فَإِنَّهُمْ عَدُوٌّ لِي إِلَّا رَبَّ الْعَالَمِينَ (77) الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ (78) وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ (79) وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ (80) وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ (81) وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ (82) رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (83) وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ (84)

Surah As Syuara’ juga silih berganti menggunakan ya’-nun dan wawu-nun.

Tentu saja apa yang disampaikan Imam Az Zarkasyi berkaitan dengan akhiran mad dan nun di atas tidak harus dengan tujuan meneguhkan rasa riang. Tetapi itu menunjukkan bahwa ada fenomena alunan khas yang menjadi semacam garis besar dalam fonetik Alquran.

Alunan yang menjadikan kita merasakan sensasi pembunyian yang menyenangkan. akhirnya tidak membosankan meskipun kita mengulang membaca Alquran ribuan kali. Namun tentu saja, semua rahasia yang terkandung di dalamnya tetap menjadi rahasia Allah SWT. Wallahu A’lam.

M Afifudin Dimyathi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *