Alhamdulillah, Inggris Alihfungsikan 3 Gereja ini Sebagai Masjid
HIDAYATUNA.COM, London – Tingkat perkembangan Islam di Eropa, khususnya di Inggris terus meningkat pesat. Fenomena ini ditandai dengan semakin banyaknya bangunan masjid di negara tersebut. Bahkan banyak gereja-gereja yang tutup di sana.
Kemudian oleh komunitas muslim di Inggris, gereja-gereja tersebut dibeli dan dialihfungsingkan sebagai tempat ibadah umat Islam. Berdasarkan laporan The Gatestone Institute, April 2017 dilansir dari Breitbart, sedikitnya ada 423 masjid baru dan sebanyak 500 gereja ditutup di London.
Salah satu pengkhotbah Islam yang sekarang memimpin Londonistan, Maulana Syed Raza Rizvi menilai bahwa London lebih Islami dibandingan dengan muslim di negara lain. Bahkan peraih nobel di bidang Sastr, Wole Soyinka menyebut Inggris sebagai “lumbung Islam”.
Ada 3 Gereja di Inggris yang telah tutup kemudian dibeli umat Islam dan dijadikan sebagai masjid adalah sebagai berikut;
Pertama, Hyatt United Church. Dimana gereja ini sebelumnya sepi jamaah sehingga ditutup. Situasi ini dimanfaatkan oleh komunitas Mesir untuk dibeli dan dikonversi menjadi tempat ibadah umat Islam.
Kedua, Gereja St Peter. Sama dengan gereja-gereja lain di Inggris, gereja ini juga telah dijual ke komunitas muslim. Kini Gereja St Peter telah diubah menjadi Masjid Madinah dan dijadikan untuk kegiatan ibadah bagi para komunitas muslim di sana.
Ketiga Gereja Methodis. Gereja ini sudah lama tak digunakan. Karena sudah tidak difungsikan lagi akhirnya dijual. Kini di atas tanah gereja tersebut telah terbangung masjid megah bernama Masjid Brick Lane.
Sepinya Gereja
Breitbart melansir dari The Daily Mail menyebut salah satu fenomena sepinya gereja dari jamaah terjadi di Gereja San Giorgio. Dirancang untuk menampung 1.230 umat, tapi kenyataannya hanya ada 12 orang yang berkumpul untuk merayakan Misa setiap harinya di gereja tersebut. Hal sama juga terjadi di Gereja Santa Maria, dimana hanya ada 20 jamaah.
Situasi ini berbanding terbalik dengan Masjid Brune Street Estate yang tak jauh darii pusat Gereja tersebut. Dimana masjid selalu penuh dengan para jamaah. Bahkan saat shalat Jumat, para jamaah sampai tumpah ke jalanan.