Al-Zawahiri Tewas, Dunia Harus Waspada!

 Al-Zawahiri Tewas, Dunia Harus Waspada!

Ayatollah Sistani Kecam Serangan Teroris Masjid Oman (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumukan bahwa pasukan militer AS sudah membunuh pemimpin al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri dalam serangan drone Afghanistan.

Menilik eksistensi al-Qaeda, ia adalah organisasi yang ada dibalik dalam penyerangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Aksi bom bunuh diri itu merupakan aksi paling besar dalam sepanjang sejarah AS yang menewaskan 3000 orang.

Atas kejadian tersebut, AS mengutuk keras para teroris dan sampai hari ini, para pelakunya menjadi buron besar bagi AS. Dalang dibalik penyerangan AS adalah Osama bin Laden, sedangkan al-Zawahiri sendiri merupakan tangan kanannya.

Melihat eksistensi al-Qaeda sendiri, ia juga merupakan kelompok suni yang dibentuk pada tahun 1988 oleh Osama bin Laden, Abdullah Azzam dan beberapa anggota mujahidin Afghanistan.

Salah satu pemikiran yang paling bisa dilihat dari kelompok ini yakni menganggap masyarakat Kristen dan Yahudi berkonspirasi untuk berperang melawan dan menghancurkan Islam.

Membunuh adalah jalan paling tepat untuk melawan mereka, sehingga upaya tersebut merupakan jihad di jalan Allah.

Diketahui bahwa al-Zawahiri merupakan dokter bedah mata yang juga membantu mendirikan kelompok militant Jihad Islam Mesir.

Kakeknya, Rabia al-Zawahiri merupakan seorang imam di Universitas Al-Azhar, Kairo. Sementara, paman buyutnya Abdel Rahman Azzam adalah eks sekretaris pertama Liga Arab.

Secara garis keturunan, ia adalah orang berjaya di Mesir. Bergabungnya ia dengan Osama bin Laden, selaku orang kaya dan memiliki pengaruh atas pemikirannya semakin menunjukkan eksistensinya sebagai jihadis sejati.

Setelah Osama bin Laden dibunuh oleh pasukan AS pada tahun 2011 silam, al-Zawahiri mengambil alih kepemimpinan al-Qaeda.

Menurut Joe Biden, kematian al-Zawahiri adalah bentuk kememangan, khususnya setelah penarikan militer yang penuh gejolak dari Afghanistan tahun 2021 kemarin.

Artinya, superioritas AS dalam memberantas terorisme, melalui kematian al-Zawahiri semakin terlihat. Namun apakah pergerakan terorisme khususnya al-Qaeda menjadi mati?

Ancaman Masyarakat Dunia

Kematian al-Zawahiri juga disambut baik oleh para korban penyerangan 11 September silam. Mereka justru menganggap kematian itu adalah balasan yang setimpal atas hilangnya anggota keluarga.

Meskipun sudah bertahun-tahun lamanya namun perihal ingatan dan kehilangan, masih sangat membekas.

Keberadaan al-Zawahiri sebagai pimpinan al-Qaeda, memiliki pengaruh besar terhadap para anggotanya. Ia adalah ideolog ulung yang ceramahnya, menjadi salah satu kiblat terorisme di dunia, termasuk di Indonesia.

Selama ini video ceramah al-Zawahiri berisi narasi kebencian untuk melawan negara barat yang kafir dan sangat halal untuk dibunuh darahnya.

Kematian al-Zawahiri justru menjadi salah satu peringatan kepada warga dunia. Sebab waktu-waktu aksi pembalasan atas kematian tersebut bisa datang akan dilakukan.

Pergerakan dunia terorisme secara keorganisasian, seperti ISIS dan organisasi teroris di Indonesia, salah satunya terinspirasi dari al-Qaeda, organisasi teroris yang paling berani melakukan penyerangan.

Bahkan penyerangan besar sepanjang sejarah kepada negara Barat. Kebenciannya kepada negara Barat karena negara kafir, merupakan alasan utama mereka melakukan bom bunuh diri.

Sementara itu negara barat seperti AS, menganggap al-Qaeda adalah musuh terbesar. Sebenarnya kontra-terorisme yang dilakukan oleh AS itu tidaklah menjadi solusi dari akhir kehidupan al-Zawahiri.

AS sendiri mengaku bahwa, aksi penyerangan itu justru menghidupan ancaman bagi seluruh dunia. Maka dari itu Indonesia juga harus waspada mengingat bahwa organisasi JI (Jamaah Islamiyah) juga merupakan organisasi teroris yang terinspirasi dari al-Qaeda.

Selain itu, alasan mengapa penyerangan sewaktu-waktu akan dilakukan adalah bahwa pembunuhan al-Zawahiri dilakukan di Bulan Muharram, yang dianggapnya sebagai bulan suci oleh kelompok teroris.

Dengan demikian, kematian tersebut wajib dibalaskan dengan dendamnya. Pasca kematian al-Zawahiri, para teroris bukan justru berkabung, akan tetapi sudah menyiapkan secara matang pengganti pimpinan al-Qaeda untuk melanjutkan pucuk kepemipinan organisasi itu.

Sewaktu-waktu serangan balik oleh para teroris dunia akan dilakukan, entah kapan, dan dimana, kita semua perlu waspada! Wallahu a’lam.

Muallifah

Mahasiswa S2 Universitas Gajah Mada, Penulis lepas

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *