Al-Urdi, Ilmuwan Asal Suriah Yang Banyak Kuasai Disiplin Ilmu

 Al-Urdi, Ilmuwan Asal Suriah Yang Banyak Kuasai Disiplin Ilmu

Al-Urdi, Ilmuwan Asal Suriah Yang Banyak Kuasai Disiplin Ilmu (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Mu’ayyad al-Din al-‘Urdi atau lebih dikenal dengan sebutan Al-Urdi merupakan sosok ilmuwan yang banyak menguasai disiplin ilmu. Ia dikenal sebagai astronom, matematikawan, arsitek dan insinyur.

Berkat kepakarannya di berbagai disiplin keilmuan tersebut, dirinya telah mengharumkan nama Islam di mata dunia. Al-Urdi lahir pada tahun 1200 di Aleppo, Suriah dan meninggal tahun 1266 di Maragha.

Yusup Somadinata dalam bukunya berjudul “1000+ Kejayaan Sains Muslim” menjelaskan Al-Urdi menjadi tokoh utama astronomi Muslim pada abad ke-13.

“Awalnya ia menjadi insinyur dan guru geometri di Damaskus serta membangun peralatan untuk Malik al-Mansur, Gubernur Horns dalam Kesultanan Ayyubiyah di wilayah Suriah masa kini,” ungkap Yusup Somadinata dikutip Rabu (2/11).

Al-Urdi kemudian diminta oleh astronom Al-Tusi mengembangkan observatorium Maragha di bawah perlidungan Hulagh Khan.

Karya paling terkenal Al-Urdi adalah ‘Risalat al-Rasd’, sebuah karya tulis tentang peralatan observasi dan Kitab sebuah karya tulis teori astronomi.

“Pengaruhnya dapat dilihat dari karya-karya Al-Shirazi, Al-Shatir bahkan filsuf Kristen, Bar Hebraeus,” sambungnya.

Ia juga bekerja di observatorium Maragha, dalam bimbingan ilmuwan besar Nasiruddin al-Tusi. la dikenal karena menjadi yang pertama dari astronom Maragha yang mengembangkan model dari gerak planet Non-Ptolemeaus yang bernama `Urdi Lemma’.

“Karyanya tersebut kemudian dikembangkan digunakan oleh lbnu al-Shatir untuk model geosentrisnya pada abad ke-14. Al-Urdi Lemma pun digunakan oleh Nicolaus Copernicus untuk model heliosentris Copernicus pada abad ke-16,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *