Al-Misri, Sosok yang Memperkenalkan Aljabar ke Eropa
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Abū Kāmil Shuja’ (Auoquamel) atau lebih dikenal dengan nama Al-Misri adalah seorang matematikawan muslim berkebangsaan Mesir.
Dia merupakan bapak matematika muslim yang hidup di era kejayaan Islam sekitar pada tahun 850 – 955 M.
Al-Misri hidup setelah al-Khowarizmi (850 M) dan sebelum Ali bin Ahmad al-Imrani (955-956 M). Keduanya merupakan seorang matematikawan muslim terkemuka pada zamannya.
Sebagaimana dilansir dari Islamic Scientific Heritage melalui akun twitternya, matematikawan Al-Misri disebut sebagai pakar aljabar terbaik abad ke-10 ini.
Ia disebut sebagai salah orang penting yang memperkenalkan rumus aljabar ke Eropa.
“Al-Misri tidak saja mengembangkan dasar-dasar aljabar dari al-Khowarizmi, tetapi ia juga menyempurnakannya,” tulis Islamic Scientific Heritage, dilansir Senin (17/10/2022).
Dirinya disebut juga sebagai matematikawan pertama yang secara sistematis menggunakan dan menerima bilangan irasional sebagai solusi dan koefisien persamaan. Teknik matematikanya ini kemudian diadopsi oleh Fibonacci.
Dia memberikan kontribusi penting untuk aljabar dan geometri. Dia adalah matematikawan Islam pertama yang bekerja dengan mudah dengan persamaan aljabar dengan pangkat lebih tinggi dari (x^2) hingga (x^8).
Ia juga memecahkan kumpulan persamaan simultan non-linier dengan tiga variabel yang tidak diketahui.
Dia juga menulis semua masalah secara retoris, dan beberapa bukunya tidak memiliki notasi matematika selain bilangan bulat.
Misalnya, ia menggunakan ekspresi Arab (“persegi-persegi-persegi”) untuk (x^5).
Ensiklopedis Muslim Ibn Khaldn mengklasifikasikan Al-Misri sebagai ahli aljabar terbesar kedua setelah al-Khawarizmi.
Teknik matematikanya kemudian diadopsi oleh Fibonacci, sehingga memungkinkan Al-Misri menjadi bagian penting dalam memperkenalkan aljabar ke Eropa. []