Aksi Sweeping Produk Prancis, MUI: Itu Berlebihan

 Aksi Sweeping Produk Prancis, MUI: Itu Berlebihan

Aksi sweeping

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Menanggapi aksi sweeping produk-produk Prancis sebagai bentuk aksi boikot di Indonesia terhadap Macron. Sekjen MUI (Majelis Ulama Indonesia) Anwar Abbas mengaku menyayangkan. Menurutnya aksi tersebut dinilai berlebihan.

“Jangan seperti itu. Itu melampaui batas, barangnya enggak salah, kenapa dibuang-buang,” kata Anwar Abbas dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id, Ahad (8/11) kemarin.

Ia menilai aksi sweeping produk Prancis dengan membeli, kemudian dibuang-buang dianggapnya tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dirinya tak mempersoalkan umat Islam melakukan boikot, namun aksi membuang dan melecehkan produk makanan itu dinilai berlebihan.

Sebagai umat muslim, tentu marah melihat pernyataan Macron yang setuju dengan pelecehan karikatur Nabi Muhammad. Meski demikian lanjut dia, protes terhadap Prancis harus dilakukan secara bijak.

“Ada orang yang membakar mobil produk Prancis, itu menurut saya sudah melebihi batas. Dia melakukan sesuatu yang terlarang oleh agama, tapi dia melakukan yang dilarang oleh agama,” jelasnya.

Dia mengatakan razia diperbolehkan apabila dengan tujuan yang baik. Salah satunya mengedukasi masyarakat untuk memboikot produk Prancis.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey telah menerima sejumlah laporan terkait razia atau sweeping produk Perancis. Aksi tersebut disayangkan lantaran dilakukan melebihi batas kewajaran.

“Mereka membanting, merusak, beberapa (barang) minimarket mereka bayar (lalu) dibuang, tumpah berserakan,” ujar Roy.

Tindakan tersebut tentu membuat pekerja swalayan terkait harus membersihkan sendiri bekas-bekas aksi yang dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Imbas lainya menimbulkan ketakutan pada masyarakat untuk berbelanja.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *